Keberadaan Makam Nabi Zulkifli sendiri masih belum diketahui secara pasti. Sebab, penerus Raja Ilyasa atau Nabi Ilyasa di negeri Syam itu hidup di masa sekitar 1500 atau 1425 sebelum masehi (SM).
Setidaknya, ada empat versi terkait di mana Lokasi makam Nabi Zulkifli berada. Masyarakat di keempat Lokasi itu pun sama-sama mempercayainya.
Kifl memiliki signifikansi yang luar biasa dalam konteks sejara dan keagamaan. Letaknya di sepanjang tepi Sungai Eufrat dan menjadi tempat Istimewa bagi umat Islam dan Yahudi.
Makam Nabi Zulkifli pun tak hanya menjadi simbol penghubung lintas zaman, melainkan juga menandakan pentingnya Kifl dalam sejarah dan budaya.
Baik umat Islam maupun Yahudi dari berbagai penjuru dunia berziarah ke sana. Lokasinya berada di antara Kota Hillah dan Najaf.
Murianews, Kudus – Baru-baru ini, beredar sebuah narasi makam Nabi Zulkifli ditemukan di bawah reruntuhan Tembok Besar China. Meski belum ada konfirmasi dari otoritas setempat, namun video itu dipastikan hoaks karena dibuat menggunakan teknologi AI.
Keberadaan Makam Nabi Zulkifli sendiri masih belum diketahui secara pasti. Sebab, penerus Raja Ilyasa atau Nabi Ilyasa di negeri Syam itu hidup di masa sekitar 1500 atau 1425 sebelum masehi (SM).
Setidaknya, ada empat versi terkait di mana Lokasi makam Nabi Zulkifli berada. Masyarakat di keempat Lokasi itu pun sama-sama mempercayainya.
Kifl, Iraq
Pertama, Makam Nabi Zulkifli dipercaya berada di sebuah kota kecil bernama Kifl, Iraq. Kota di Selatan Kota Baghdad ini memiliki populasi sekitar 15 ribu jiwa.
Kifl memiliki signifikansi yang luar biasa dalam konteks sejara dan keagamaan. Letaknya di sepanjang tepi Sungai Eufrat dan menjadi tempat Istimewa bagi umat Islam dan Yahudi.
Melansir dari Laduni.id, warga setempat mempercayai Nabi Zulkifli dimakamkan di sana. Setiap tahunnya, ratusan peziarah datang ke kota itu.
Makam Nabi Zulkifli pun tak hanya menjadi simbol penghubung lintas zaman, melainkan juga menandakan pentingnya Kifl dalam sejarah dan budaya.
Baik umat Islam maupun Yahudi dari berbagai penjuru dunia berziarah ke sana. Lokasinya berada di antara Kota Hillah dan Najaf.
Dihiasi Ornament Islam-Yahudi...
Di kompleks tersebut tidak hanya mencakum makam, tapi juga terdapat masjid dan menara. Konon, umat Yahudi yang pertama kali membangun makam itu sebagai penghormatan pada nabi mereka, Ezekiel.
Kemudian, pada 1316 Masehi, Sultan Uljaitu dari Iraq, mengambil alih pengawasan dan pengelolaan makam itu dari orang-orang Yahudi.
Makam itu pun kemudian diganti namanya sesuai nama Islam, yakni Nabi Zulkifli. Sejak itu juga dibangun sebuah masjid dan menara di sana.
Namun, sekitar abad ke-19, makam tersebut kembali diambil alih orang Yahudi bernama, Menahim Ibnu Danyal dan membangun sebuah kubah besar. Tak heran, makam tersebut dihiasi ornament Islam dan Yahudi.
Damaskus, Suriah
Selain di Kota Kifl, Iraq, Makam Nabi Zulkifli juga dipercaya berlokasi di Jabal Qasioun, dekat Damaskus, ibu kota Syria (kini Suriah).
Menurut kepercayaan para penganut Sunni, Jabal Qasioun juga merupakan mihrab dari 40 nabi, yang senantiasa melaksanakan shalat menjelang fajar.
Umat Islam di sana juga percaya situs bersejarah itu merupakan tempat terjadinya peristiwa pembunuhan Habil oleh Qabil, putra Nabi Adam AS.
Literatur Arab...
Al Dumun, Palestina
Tempat ini telah disebutkan dalam berbagai literatur Arab dan Persia Kuno. Makam tersebut ditemukan Nasir Khusraw pada 1047 Masehi.
Dalam catatannya, ia menyebut telah mencapai sebuah gua kecil di Damun dan menemukan sebuah makam. Makam tersebut diyakini sebagai makam seorang Nabi.
Al Damun atau Dumun sendiri merupakan sebuah desa kecil di Subdistrik Haifa, Palestina. Desa tersebut sudah dikosongkan pada 1948 Masehi ketika konflik Palestina Irael.
Sebelumnya, desa tersebut dihuni 1.310 penduduk yang sebagian besar memeluk Islam dan sisanya penganut Nasrani. Lokasinya sekitar 11,5 km dari Kota Akka (Kini menjadi diduduki Israel).
Pulau Aral-Paygambar, Uzbekistan
Pulai ini terletak di Sungai Amu Darya yang memisahkan Uzbekistan dan Afghanistan. Pulau Aral-Paygambar memiliki arti ”Pulau Nabi”.
Lokasi pulau ini berada di dekat Kota Termez, Uzbekistan. Pulau seluas sekitar 3,1 hektare itu merupakan cagar alam yang didirikan pada 1960 lalu untuk melindungi hutan riparian serta populasi rusa Bukhara yang unik.
Melansir dari sejumlah sumber, konon jasad Nabi Zulkifli dikirim menggunakan perahu dan dimakamkan di tempat perahu itu berhenti dan kemudian menjadi sebuah pulau di tengah Sungai Amu Darya.