Saat menentukan penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah, Kementerian Agama wajib berkonsultasi dengan MUI, ormas-ormas Islam, dan instansi terkait.
Sedangkan versi Muhammadiyah, berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal milik Muhammadiyah, jadwal puasa 2025 juga dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025. Hanya, Muhammadiyah tak perlu mengikuti sidang isbat karena menggunakan metode hisab.
Murianews, Kudus – Jadwal puasa 2025 penting untuk diketahui, terutama puasa Ramadan. Sebab, momen itu selalu dinantikan umat Islam di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Di bulan itu, umat Islam memanfaatkannya untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT. Yakni, dengan memperbanyak beribadah dan beramal kebaikan.
Berdasarkan kalender hijriah terbitan Muhammadiyah maupun Kementerian Agama (Kemenag), jadwal puasa 2025 diperkirakan jatuh bersamaan. Yakni, pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Meski demikian, pemerintah masih menunggu hasil Sidang Isbat yang digelar pada 29 Sya’ban yang jatuh pada 28 Februari 2025. Sidang isbat itu untuk menentukan awal puasa atau 1 Ramadan.
Pelaksanaan sidang isbat mengacu pada Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah.
Berdasarkan fatwa tersebut, penetapan awal bulan Hijriah dilakukan dengan metode rukyat dan hisab oleh pemerintah (Kementerian Agama) dan berlaku secara nasional.
Jadwal Ramadan 2025 Versi Muhammadiyah...
Saat menentukan penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah, Kementerian Agama wajib berkonsultasi dengan MUI, ormas-ormas Islam, dan instansi terkait.
Sedangkan versi Muhammadiyah, berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal milik Muhammadiyah, jadwal puasa 2025 juga dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025. Hanya, Muhammadiyah tak perlu mengikuti sidang isbat karena menggunakan metode hisab.
Dalam kalender itu juga disebutkan, puasa Ramadan 2025 versi Muhammadiyah berlangsung selama 29 hari. Dengan begitu, Hari Raya Idulfitri atau 1 Syawal jatuh pata Minggu, 30 Maret 2025.
