Kamis, 15 Mei 2025

PUASA merupakan perintah yang bertujuan agar umat Muslim dapat meningkatkan ketakwaan, yang sejatinya berakar pada keadaan hati. Seperti yang disebutkan dalam hadis.

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

Artinya: ”Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

Dalam hadis ini dijelaskan, hati yang baik akan mendorong seseorang untuk berperilaku baik, sedangkan hati yang buruk akan menghasilkan perilaku yang buruk pula.

Karena manusia sering lupa dan lalai, maka Allah SWT mendesain ibadah puasa Ramadan untuk mengingatkan umat-Nya. Puasa kembali mengasah hati agar kembali lebih baik.

Allah memberikan amalan puasa setiap tahunnya sebagai sarana untuk membersihkan hati, memperkuat iman, dan meningkatkan ketakwaan. Puasa mengajarkan manusia untuk terus memperbaiki diri dan menahan nafsu.

Karena nafsu dapat menggerogoti hati seseorang dan menurunkan kualitas ibadahnya, sehingga perlu adanya usaha terus-menerus untuk memperbaiki diri melalui puasa. Puasa mengajar kita untuk menahan hawa nafsu, sehingga hati kita lebih baik.

Di bulan Ramadan, selain berpuasa, umat Muslim juga disunahkan untuk mendirikan salat-salat sunnah, seperti Qiyamulail. Melalui ibadah ini, kita diharapkan mencapai tingkat yang lebih terpuji dan mendekatkan diri kepada Allah.

Dengan menjauhkan diri dari tempat tidur, kita dapat menghindari kemalasan dan perbuatan negatif serta meningkatkan semangat dalam beribadah.

Namun, pelaksanaan Qiyamulail tidak seharusnya dilakukan dengan tergesa-gesa, melainkan dengan khusyuk dan penuh penerungan. Merenungi makna salat.

Menghayati dan merasa kehadiran Allah SWT. Seolah-olah kita bercengkrama dengan Allah dan mencoba mendekatkan diri kepada Allah. Salat yang semacam inilah yang dimaksud dalam potongan QS Al-Ankabut ayat 45, di mana salat mencegah diri dari perbuatan dosa.

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ

Artinya: ”Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar”

Maka kita perlu memanfaatkan bulan Ramadan ini dengan berpuasa dan salat malam. Menghidupkan malam-malam bulan Ramadan, sehingga hati kita bersih, tidak diperbudak dengan nafsu dan mencegah dari kemungkinan. (*)

Komentar

Religi Terkini

Terpopuler