Sabtu, 19 April 2025

ALHAMDULILLAH, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga kita masih diberi kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan ini.

Selawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Puasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkannya. Lebih dari itu, puasa adalah bentuk jihad, perjuangan melawan hawa nafsu yang sering kali menjadi penghalang kita dalam meraih ketakwaan kepada Allah SWT.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda: "Mujahid adalah orang yang berjihad melawan dirinya sendiri di jalan Allah."

Dari hadits ini, bisa kita pahami bahwa jihad tidak selalu identik dengan peperangan fisik, tetapi juga mencakup perjuangan spiritual dan pengendalian diri.

Bahkan rasulullah menyebut perang melawan hawa nafsu dengan sebutan jihad akbar (jihad terbesar), lebih dahsyat ketimbang perang fisik yang beliau istilahkan sebagai jihad ashghar (jihad kecil).

Dalam sebuah riwayat, setelah pulang dari perang Badar, Rasulullah berkata pada para sahabatnya:

‎رَجَعْتُمْمِنَاْلجِهَادِاْلأَصْغَرِإِلَىالجِهَادِالأَكْبَرِفَقِيْلَوَمَاجِهَادُالأَكْبَريَارَسُوْلَاللهِ؟فَقَالَجِهَادُالنَّفْسِ

Artinya: “Kalian telah pulang dari sebuah peperangan kecil menuju peperangan akbar. Lalu sahabat bertanya, ‘Apakah peperangan akbar (yang lebih besar), itu wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab, "jihad (memerangi) hawa nafsu.”

image-20250228191712.jpg

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler