Rabu, 19 November 2025

Puasa hati dan mental itu intinya menjaga pikiran dan perasaan dari hal-hal negatif yang bisa mengganggu ketenangan batin. Jadi, lebih ke cara kita mengontrol emosi, biar nggak mudah marah, iri, atau cemas. Tujuannya supaya tetap tenang, fokus, dan berpikir positif.

Puasa mental berarti melatih diri supaya nggak gampang kepancing stres atau masalah. Lebih banyak merenung, fokus ke hal-hal yang mendamaikan.

Sementara itu, puasa hati lebih ke menjaga perasaan tetap tulus dan ikhlas, serta menghindari emosi negatif yang bisa merusak hubungan, baik dengan orang lain maupun diri sendiri.

Singkatnya, ini soal bagaimana kita menjaga kedamaian dalam diri, baik dari sisi pikiran maupun perasaan.

Dalam Islam, ada banyak ajaran yang mengingatkan kita untuk menjauhi sifat-sifat buruk seperti iri hati, dengki, sombong, dan dendam. Nabi Muhammad saw bersabda:

”Sesungguhnya dalam tubuh ada segumpal daging. Kalau dia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Kalau dia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, itu adalah hati." (HR. Bukhari & Muslim).

Artinya, kalau hati kita penuh kebencian dan iri, sikap dan tindakan kita juga bisa ikut jelek. Dalam QS. Asy-Syu’ara ayat 88-89 juga disebutkan “(Yaitu) pada hari ketika harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih."

Puasa hati berarti membersihkan hati dari sifat dengki, iri, sombong, dan penyakit hati lainnya.

Komentar