Rabu, 19 November 2025

Kesabaran dalam menghadapi bencana tidak berarti pasrah tanpa usaha. Islam mengajarkan untuk berikhtiar dengan maksimal. Rasulullah SAW., bersabda,

اعْقِلْهَا وَتَوَكَّلْ

”Ikatlah untamu, lalu bertawakallah,” (HR. Tirmidzi).

Hal ini menunjukkan bahwasannya ikhtiar dalam menghadapi bencana merupakan bagian dari ajaran Islam.

Lebih lanjut, Alquran juga mengajarkan pentingnya gotong-royong dalam menghadapi bencana. Sebagaimana firman Allah dalam penggalan QS. Al Maidah ayat 2:

 وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ…

”…Tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan, dan jangan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan,”.

Sikap ini menjadi dasar dalam membangun ketahanan masyarakat terhadap bencana. Contoh nyata dari ketahanan masyarakat dapat dilihat dalam bencana banjir Demak tahun 2024.

Salah satunya adalah kisah Oktaviyaningrum yang berjibaku melahirkan saat banjir Demak (Murianews, 23/03/24). Selain itu, Masyarakat setempat yang mengalami kehilangan besar, menunjukkan semangat gotong-royong yang luar biasa.

Komentar