Rabu, 19 November 2025

Adapun tentang masalah kebutuhan energi praktis tidak masalah karena manusia mempunyai cadangan energi (misalnya di lever, otot, dan lemak bawah kulit). Justru dengan puasa Ramadan menjadi kesempatan untuk mobilitas cadangan energi agar tidak terlalu banyak tertimbun yang akan menjadi beban dan menyakitkan tubuh serta mengundang berbagai penyakit.

Pemahaman tersebut seyogyanya bisa menyadarkan jiwa manusia yang berpuasa untuk mensugesti diri bahwa dengan puasa pencernaan dapat beristirahat dan tetap beraktivitas seperti biasa dengan cadangan energi yang sudah ada di dalam tubuh selama sebelas bulan.

Menurut teori kesehatan tubuh, puasa termasuk terapi untuk membersihkan racun dalam tubuh, menghilangkan kelebihan lemak yang membahayakan, dan menetralisasi makanan yang tidak menyehatkan.

Bahwa tubuh tidak hanya dipenuhi makanan saja, melainkan juga oleh berbagai zat kimia yang bisa merusak stamina tubuh. Penyakit tubuh tidak hanya disebabkan karena kurang makanan, tetapi juga karena kelebihan makanan.

Puasa termasuk salah satu terapi kebugaran dengan menumbuhkan sel-sel tubuh yang baru dan juga sebagai unsur menyehatkan yang dapat menguatkan tubuh dan akal pikiran dengan pengaruh yang luar biasa.

Maka keistimewaan puasa menurut kesehatan adalah membersihkan dan mencuci sel-sel tubuh. Puasa berfungsi mengganti sel-sel tubuh yang rusak dan menyaring berbagai kotoran yang masuk ke dalam tubuh.

Puasa di bulan Ramadan dan makan sekadarnya saja di luar bulan Ramadan merupakan langkah sehat yang mutlak harus dibiasakan. Dan perlu diketahui bahwa sumber segala penyakit adalah syahwat perut.

Dan karena syahwat perut itulah yang menimpa Adam sehingga dikeluarkan dari surga. Syahwat perut pula yang menyebabkan seseorang terlalu mencintai dan mencari keduniaan.

Lapar dapat mendatangkan kelembutan dan mengalahkan syahwat serta menolak kejahatan dan kesombongan. Dan di antara hikmah lapar adalah tidak melupakan bencana dan orang yang ditimpanya tidak melupakan siksaan dan mengalahkan syahwat lainnya.

Dengan lapar, nafsu dan setan dapat dikuasai, sehingga keduanya dapat ditundukkan. Lapar dapat melanggengkan keterjagaan dan menolak tidur sehingga sehingga sebagian besar waktunya dapat digunakan untuk beribadah kepada Allah SWT dan tidak dihabiskan dengan terlalu banyak tidur.

Komentar

Terpopuler