Dilanjutkan pada malam hari diisi dengan qiyam Ramadan, tadarus alquran, dan aktivitas ibadah lainnya. Sejatinya, Ramadan bukan sekadar menahan lapar, dahaga, dan syahwat saja melainkan juga tentang peningkatan kesalehan sosial sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama.
Antara lain berbagi makanan untuk sahur dan berbuka, bersedekah, mengadakan bakti sosial, mendukung pemberdayaan ekonomi, infak pembangunan masjid dan sekolah serta membantu bagi orang yang membutuhkan.
Selain itu, bulan Ramadan sebagai sarana bagi umat Islam untuk mengasah kepekaan terhadap kondisi sosial sekitar dan berkontribusi nyata untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
Diriwayatkan dari Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah SAW merupakan orang yang paling dermawan dan kedermawanan beliau semakin bertambah ketika di bulan Ramadan. Diriwayat yang lain dari Anas ra. bahwa ada sahabat yang bertanya kepada Rasulullah saw,
RAMADAN merupakan syahrun magfirah, bulan suci yang penuh berkah, dan rahmat bagi umat Islam. Sepanjang bulan ini, umat Islam menunaikan ibadah puasa sejak terbit hingga terbenamnya matahari, sebagai upaya pengendalian diri dan peningkatan spiritual.
Dilanjutkan pada malam hari diisi dengan qiyam Ramadan, tadarus alquran, dan aktivitas ibadah lainnya. Sejatinya, Ramadan bukan sekadar menahan lapar, dahaga, dan syahwat saja melainkan juga tentang peningkatan kesalehan sosial sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama.
Kesalehan sosial merupakan tindakan individu yang berorientasi pada kebaikan dan kesejahteraan masyarakat. Di bulan Ramadan, kesalehan sosial dapat diwujudkan dengan berbagai cara.
Antara lain berbagi makanan untuk sahur dan berbuka, bersedekah, mengadakan bakti sosial, mendukung pemberdayaan ekonomi, infak pembangunan masjid dan sekolah serta membantu bagi orang yang membutuhkan.
Selain itu, bulan Ramadan sebagai sarana bagi umat Islam untuk mengasah kepekaan terhadap kondisi sosial sekitar dan berkontribusi nyata untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
Diriwayatkan dari Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah SAW merupakan orang yang paling dermawan dan kedermawanan beliau semakin bertambah ketika di bulan Ramadan. Diriwayat yang lain dari Anas ra. bahwa ada sahabat yang bertanya kepada Rasulullah saw,
يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
”Wahai Rasulullah, apakah sedekah yang paling utama?’ Lalu Rasulullah saw. menjawab, “Yaitu sedekah di bulan Ramadan” (HR. At-Tirmizi).

Hadis ini sejalan dengan surat al-Hadid ayat 18 bahwa laki-laki maupun perempuan yang bersedakah karena Allah akan memperoleh pahala yang berlipat, terlebih di bulan Ramadan yang penuh rahmat ini.
Orang yang bersedekah dengan menyisihkan sebagian harta mereka untuk memberikan manfaat kepada individu atau lembaga yang membutuhkan, baik laki-laki ataupun perempuan, mereka yang dengan tulus meminjamkan kepada Allah dengan niat yang ikhlas akan memperolah balasan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Penjelasan yang lain termaktub dalam surat al-Isra Ayat 26 bahwa sedekah seyogyanya diberikan kepada orang-orang yang terdekat dahulu dari pihak ibu maupun bapak, orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan.
Berpijak pada teks alquran maupun hadis yang telah dijelaskan sebelumnya, mengingatkan kepada kita semua agar memperhatikan hak-hak orang lain, terutama mereka yang kurang beruntung.
Lebih-lebih dalam bulan Ramadan, meneladani apa yang telah Rasulullah ajarkan, kita diajarkan untuk lebih banyak berbagi, baik dalam bentuk makanan, minuman, harta, maupun waktu.
Bersedekah merupakan salah satu cara untuk meraih berkah, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat. Ada berbagai cara bersedekah yang dapat dipilih, disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu.
Namun, jika kita memiliki kelebihan harta, sebaiknya kita bersedekah dengan menyerahkan sesuatu yang benar-benar kita sukai. Misalnya, jika kita ingin memberikan pakaian kepada panti asuhan, memilihlah baju yang layak dan berkualitas untuk disumbangkan.
Kondisi tersebut sejalan dengan kandungan ayat 267 pada surat al-Baqarah dan ayat 92 dalam surat Ali Imran, bahwa kesempurnaan sedekah adalah menafkahkan sebagai harta dengan cara yang memberikan sesuatu yang terbaik dan pantas.

Praktik kesalehan sosial di bulan Ramadan yang telah diuraikan diharapkan dapat mempererat hubungan antar sesama, baik antar keluarga, sahabat dan tetangga. Maka dari itu, Ramadan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kesalehan sosial.
Dengan berbagi dan membantu sesama, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik.
Mari kita manfaatkan bulan suci ini untuk berbuat baik dan menjadi pribadi yang lebih bermanfaat untuk sesama, sesuai dengan ajaran agama yang termaktub dalam alquran maupun Sunah.
Semoga kehadiran bulan Ramadan ini membawa keberkahan bagi kita semua, yaitu memperoleh predikat orang-orang yang muttaqin sebagaimana yang termaktub pada ayat 183 surat al-Baqarah, wallahu a’lam. (*)
