Tausiah Ramadan 2024
Ramadan Bulan Puasa dan Kesalehan Sosial
Umar Hanafi
Jumat, 22 Maret 2024 10:08:00
Ramadan menjadi bulan penuh berkah bagi umat Islam. Kita sebagai umat Islam dijanjikan panen ganjaran saat mengamalkan kebaikan dan ibadah.
Di bulan ini, Allah SWT juga mewajibkan umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan. Kewajiban ini sesuai firman Allah Azza wa Jalla dalam Quran Surat Al Baqarah ayat 183:
ياايها الذين امنوا كتب عليكم الصيام كما كبت علي الذين من قبلكم لعلكم تتقون ( البقرة ١٨٣)
Artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Namun, puasa yang baik dan berlimpah ganjaran harus dijalankan dengan baik agar diterima Allah SWT. Rasulullah SAW telah menjelaskan cara puasa yang benar supaya puasa kita diterima oleh Allah dan mendapatkan ampunan Allah.
Nabi Muhammad mewanti-wanti umatnya jangan sampai puasa yang telah dilakukan hanya mendapatkan lapar dan dahaga. Maka berpuasalah karena iman dan mencari keridhoan Allah Azza Wa Jalla. Nabi bersabda:
من صام رمضان ايمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Artinya: ”Barang siapa berpuasa Ramadan karena iman dan mencari pahala maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760, dari Abu Hurairah).
Hadits ini menjelaskan, bahwa puasa tidak sekadar menahan diri dari sesuatu yang membatalkan puasa, tidak makan, minum, hingga berhubungan dengan suami istri di siang hari. Tetapi puasa juga menahan dan mengendalikan hawa nafsu yang akan merusak puasa dan pahala puasa.
Rasulullah mengajarkan puasa harus didasari dengan iman kepada Allah sebagai syarat diterimanya puasa. Umpama non-muslim mengerjakan puasa maka puasanya tidak sah dan tidak diterima oleh Allah.
Berpuasa dengan Iman membuat kita merasa bahwa Allah selalu melihat kepada kita, sehingga kita tidak berani melakukan perbuatan yang akan membatalkan puasa dan pahala puasa.
Berpuasa dengan iman ini akan mendorong kita untuk selalu memprioritaskan rida maupun ampunan dari Allah semata, tidak tercampuri dengan niat yang lain. Puasa karena Allah, mendorong umat IsIam berpuasa bukan untuk mendapatkan pujian dari manusia lainnya.
Puasa dengan iman ini selain mendapatkan ganjaran yang berlimpah, juga bisa mengasah kualitas diri. Akan muncul dampak positif bagi orang menjalankan puasa dengan baik, baik kesalehan menjalin hubungan dengan Allah maupun dampak kesalehan sosial terhadap masyarakat.
Orang yang berpuasa dengan baik, bakal bisa menjaga mulutnya dan tidak menyakiti masyarakat melalui mulutnya. Ia juga bisa menjaga mata dari hal-hal yang diharamkan Allah. Bisa menjaga telinga agar tidak digunakan untuk mendengarkan suara yang dilarang agama.
Orang yang berpuasa dengan baik juga bakal memiliki rasa cinta terhadap orang fakir dan miskin sehingga timbul rasa untuk membantu, menolong fakir miskin. Jiwa sosial juga semakin terasah.
Ia akan mempunyai empati yang baik bila melihat penderitaan orang lain dan tergerak untuk ikut menolong sekuat tenaga. Selain membangun diri, kesalehan sosial ini juga membangun kehidupan masyarakat, sehingga masyarakat semakin menuju kesejahteraan bersama.
Tausiah Ramadan ini disampaikan oleh: Ketua MUI Kabupaten Rembang KH Muhammad Faqih Mudawwam Hadinagoro.




