Rabu, 19 November 2025

Murianews , Kudus- BulanRamadhanadalah bulan yang ditunggu-tunggu umatIslam. Kemudian Ramadhan akan dipenuhi dengan segala nikmat Allah SWT dan akhirat.

Semoga Ramadhan diisi dengan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas puasa . Ada banyak laki-laki di ruangan itu dan ada ketukan kecil di lapisan laki-laki, mat, lisan, tangan, kaki, dan kemudian ada yang salah dengan dosa .  

Silakan baca pesan “Menjaga Kualitas Puasa di Bulan Ramadhan”, dilansir dari NU Online , Kamis (21/3/2024).

Khotbah I 

 Segala puji bagi Allah, puji bagi Allah yang memberi petunjuk kepada kami, jalan damai, dan kami memahami kami dengan beratnya Nabi yang mulia, saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan, saya bersaksi bahwa tuan kami dan Nabi kami Muhammad dan rasulnya, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian Dengan kebaikan sampai hari kiamat, adapun setelahnya: Wahai saudara-saudaraku, aku menasihati kalian dan diriku sendiri untuk bertakwa dan menaati-Nya agar kalian berhasil, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Yang Maha Pemurah: Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlaknat. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, amalanmu niscaya Dia akan mengampuni dosa-dosamu , dan Tuhan Yang Maha Esa berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebagaimana kamu harus bertakwa.” Kebenaran Tuhan yang luar biasa

Jemaah salat jumat rahimakumullah

Alhamdulillah yang satu ini tidak ada sangkut pautnya dengan dunia dan penuh rahmat, anugerah, dan ampunan Allah, yaitu bulan suci Ramadhan. Yang satu ini banyak berdiskusi dengan Allah SWT untuk menjalankan ibadah puasa, yaitu menahan diri dari tempat, minum, dan hal yang membatalkannya mulai terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari dengan niat yang telah ditentukan.   

Ada kebutuhan demi Tuhan dan kehendak Tuhan , Insya Allah. serupa firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah: 183:

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” Manusia dan bertakwa merupakan harapan utama yang berbeda seseorang setelah menjalankan ibadah puasa, apa yang Nabi perintahkan bagi orang yang berpuasa untuk menghindari ucapan kotor dan tindakan yang badan, sebagaimana sabda yang diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Kitab -Muwatha ' . Nabi bersabda:

Puasa itu adalah tameng. Jika salah seorang di antara kalian sedang berpuasa, janganlah ia berbuat cabul dan tidak pula cuek. Jika ada yang melawan atau menghinanya, hendaklah ia berkata: Saya sedang berpuasa.

Artinya: “Puasa itu adalah perisai, jika salah satu dari kalian sedang berpuasa, maka jangan sampai berkata kotor dangan pula berteman laku jahil (sombong, suka mencibir, atau bertengkar). Demikian pula dengan perkataan yang lain, namun sama saja dengan perkataan lain: “Kalau kamu punya sedan, kalau kamu punya sedan” (HR. Imam Malik).

Hadis di atas menjelaskan bahwa seseorang yang berpuasa diperintahkan Nabi untuk tidak mengucapkan kalimat yang kotor dan bertindak bodoh, bahkan jika ada seseorang yang mengajak berkelahi atau memusuhi, ia cukup mengucapkan saya sedang berpuasa. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesempurnaan pahala puasa, terutama menjaga ketakwaannya kepada Allah SWT.   

Jemaah salat Jumat rahimakumullah

Bagaimana cara agar puasa kita memiliki kualitas yang baik? Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin Juz 1 halaman 234 menjelaskan tentang kualitas puasanya orang-orang saleh, orang-orang yang berada pada tingkatan khusus, yaitu puasa dengan menjaga telinga, mata, lisan, tangan, kaki, dan segenap anggota badan dari dosa.

Puasa ini dapat dicapai dengan enam hal:  

Pertama, menjaga mata dari memandang hal yang tercela, serta tidak memandang hal yang melalaikan hati dari dzikir kepada Allah. Bulan puasa menjadi momentum yang baik untuk menyibukkan pandangan kita dengan membaca Al-Qur’an, mengaji kitab kuning, dan mempelajari ilmu pengetahuan. Agar puasa kita berkah dan berkualitas sebagaimana puasanya orang-orang yang saleh.   

Kedua, menjaga lisan dari ujaran kebohongan, menggunjing, memaki, menghina dan segala bentuk permusuhan. Bulan puasa merupakan momentum untuk membiasakan diri dengan berzikir kepada Allah, membaca Qur’an, dan lebih baik diam daripada mengucapkan yang tidak baik, hal ini merupakan bentuk dari puasa lisan. Imam Sufyan mengingatkan bahwa menggunjing dapat merusak terhadap pahala puasa.  

Ketiga, menjaga telinga dari mendengarkan hal yang diharamkan Allah. Sesuatu yang haram diucapkan, maka haram juga untuk didengarkan. Mumpung ini puasa, mari kita gunakan telinga kita untuk mendengarkan hal yang bermanfaat, seperti mendengarkan lantunan Al-Qur’an, pengajian, maupun nasehat keagamaan. Agar puasa kita berkah dan mendapatkan pahala yang sempurna dari Allah SWT.

Keempat, menjaga segenap anggota badan, mulai dari tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya dari melakukan hal-hal yang dilarang syariat agama, mari kita gunakan anggota badan kita untuk pergi ke masjid, musholla, madrasah, agar anggota tubuh kita terhindar perbuatan yang tercela.  

Kelima, tidak makan berlebihan ketika berbuka puasa, karena Allah membenci terhadap perut yang berisi makanan halal secara berlebihan. Makan berlebihan kontradiktif dengan tujuan puasa, yaitu melemahkan godaan syaitan dan hawa nafsu, tujuan ini tidak dapat terwujud tanpa mengurangi porsi makan.   

Keenam, ketika berbuka puasa, sebaiknya perasaan hati memuat dua hal, yaitu takut terhadap siksa Allah dan selalu mengharapkan rahmat-Nya. Harapannya agar seseorang selalu menjaga semangat ibadahnya, dan selalu istiqomah beribadah kepada Allah sehingga ia menjadi orang yang beruntung, orang yang bertaqwa kepada Allah SWT.  

Jemaah salat Jumat rahimakumullah

Mengapa penting untuk menjaga kualitas berpuasa? Karena manusia yang cerdas adalah manusia yang dapat menundukkan hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian.

Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Hakim dalam kitabnya Mustadrok ‘ala Shahihain, juz 1, hlm 125: 

 ‌الْكَيِّسُ ‌مَنْ ‌دَانَ ‌نَفْسَهُ ‌وَعَمِلَ ‌لِمَا ‌بَعْدَ ‌الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا، وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ   

Artinya: ”Orang yang cerdas adalah yang menundukkan nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian, sedangkan orang yang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya tapi banyak berangan-angan atas (karunia) Allah.” (HR. Hakim).  

Selain itu, Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin juz 1 halaman 236 menjelaskan bahwa derajat manusia itu di bawah malaikat dan di atas binatang. Ketika manusia terlena dengan syahwatnya, ia turun kasta menyusul kelompok binatang. Sebaliknya ketika manusia mampu menahan syahwatnya, menjaga kualitas puasanya, ia naik di atas derajat tertinggi menyusul wilayah para malaikat.    Oleh karena itu, bulan puasa ini merupakan momentum terbaik bagi kita semua untuk menjaga kualitas puasa dengan berperilaku seperti malaikat dengan memperbanyak amal kebaikan dan dapat menahan diri dari hawa nafsu yang tercela. Semoga puasa kita diterima Allah SWT. Aamiin. 

 جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ : أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا   باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ.  إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ  

Khotbah II 

 Segala puji bagi Allah atas kebaikan-Nya dan puji syukur kepada-Nya atas keberhasilan dan rasa syukur-Nya. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan hanya Allah yang tidak ada sekutunya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan utusan-Nya yang mencari keridhaan-Nya. Semoga Tuhan memberkati tuan kita Muhammad, Tuhan telah memerintahkan Anda dengan perintah yang dimulai dari dirinya sendiri. Mereka berdoa kepadanya dan saw. Ya Tuhan, berkahilah junjungan kami Muhammad, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, dan keluarga junjungan kami Muhammad, dan para nabi-Mu, dan para rasulmu, dan malaikat-malaikat terdekatmu, dan ridho dengan para khalifah, ya Tuhan Yang Maha Adil- Dibimbing, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dan para Sahabat lainnya, Penerus, dan pengikut mereka, dengan kebaikan Hari Pembalasan, dan ridha kepada kami. Mereka dengan rahmat-Mu, ya Yang Maha Penyayang. Ya Allah, ampunilah laki-laki yang beriman, laki-laki dan perempuan muslim, dan muslimah. orang-orang yang mendukung agama, dan meninggalkan orang-orang yang meninggalkan kaum muslimin, dan membinasakan musuh-musuh agama, dan berpegang teguh pada perkataanmu sampai hari kiamat. Ya Allah, peliharalah kami dari musibah, wabah penyakit, gempa bumi, musibah, godaan dan kesengsaraan jahat, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, dari negara kami, Indonesia pada khususnya, dan seluruh negara Islam pada umumnya, ya Tuhan semesta alam. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka. Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan mengasihani kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi. Hamba Allah! Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk berbuat adil, beramal shaleh, dan memberi kepada kerabat kita, serta mengharamkan maksiat, kekejian, dan pelanggaran .

 

Komentar

Terpopuler