Kamis, 20 November 2025

Ketiga, kesadaran diri akan mengantarkan seseorang untuk membangun komitmen dan motivasi diri yang kuat sehingga mampu menggerakkan kehendak kuatnya untuk melakukan apa yang memang yang seharusnya dilakukan.

Daya gerak ini yang akan menjadi energi positif untuk menjadikan sebuah harapan sebagai sesuatu yang realistis, tidak menjadikan harapan sebagai sebuah angan-angan tanpa adanya komitmen dan tindakan untuk mencapai nilai keberkahan lailatul qadar.

Malam penuh berkah yang dilalui dengan banyak beribadah, seperti berdzikir, membaca ayat suci alquran, shalat malam, tidak semata-mata untuk mengejar pahala dan keberkahan yang bersifat simbolik, tetapi penting untuk memahami hakekat makna keutamaan atau kemuliaan itu sendiri.

Nilai keutamaan dan kemuliaan terletak pada sebuah kesadaran diri yang utuh yang akan menata jiwa, pikiran, dan rasa secara seimbang sehingga akan merefleksi dalam keseimbangan sikap dan tingkah laku yang berbasis nilai ketuhanan dan kemanusiaan.

Jika lailatul qadar hanya dimaknai untuk mengejar pahala, keberkahan yang fokusnya pada kebaikan untuk diri secara lahiriyah saja, maka hal tersebut hanya akan jatuh sebagai sebuah nafsu belaka.

Atau hanya akan menjadi manusia pragmatis yang hanya memikirkan beribadah untuk mendapatkan balasan kebaikan bagi diri dan kehidupannya sendiri. Lailatul qadar hanya akan menjadi ajang berlomba ibadah yang tanpa makna.

Oleh karenanya, pemaknaan keutamaan dan kemuliaan lailatul qadar perlu untuk dipahami umat Islam untuk menjadikan nilai keutamaan yang komprehensif.

Pencapaian pengalaman spiritual lailatul qadar menjadi puncak pengalaman yang hakiki melalui pengondisian diri yang seimbang baik dalam perilaku ibadah secara lahiriah, maupun tertanam dalam hati, pikiran, dan jiwa (kehendak diri) yang berperan mengalami sebuah pengalaman spiritual relijius dari momen lailatul qadar.

Keberkahan itu akan dirasakan di saat jiwa yang selalu tertanam sebuah harapan akan datangnya Rahmat Allah menjadi penggerak positif diri untuk mencapai sebuah ketenangan dan kedamaian batiniyah. Wallaahu a’lam bil shawab. (*)

Komentar

Terpopuler