Kamis, 20 November 2025

Hadis di atas menegaskan keutamaan tiga golongan yang memiliki keistimewaan dalam doa. Yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa, dan orang yang terzalimi.

Mula Al-Qari menjelaskan, bahwa cepatnya pengabulan doa disebabkan oleh kebaikan orang yang berdoa, atau karena kerendahan hati dan kesungguhannya dalam berdoa kepada Allah Ta’ala (Mirqatul Mafatih syarh Misykatil Mashabih, [Beirut, Darul Fikr, 2002], jilid IV, hlm. 1435).  

Kemudian, setiap golongan yang disebut dalam hadis tentu memiliki alasan khusus mengapa doa mereka dijamin terkabul, dan salah satu yang mendapat kesempatan tersebut adalah pemimpin yang adil.

Pemimpin yang adil disebut pertama kali dalam hadis ini. Artinya, sifat adil dalam diri seorang pemimpin menunjukkan kemuliaan, tidak hanya di sisi manusia, namun di sisi Sang Penerima Doa.

Meskipun demikian, versi lain hadis ini tidak selalu menyebut pemimpin yang adil dalam urutan pertama.  

Pemimpin yang adil memiliki kemuliaan di sisi Allah. An-Nawawi menjelaskan, pemimpin yang adil ialah orang yang bertanggung jawab atas urusan kaum muslimin, baik dari kalangan pemimpin maupun hakim, harus memprioritaskan hal yang memiliki banyak manfaat dan maslahat yang luas bagi umat.

Hal ini disebabkan oleh pentingnya maslahat tersebut dan dampaknya yang lebih umum pada sebagian besar urusan (Syarh Shahih Muslim, [Beirut, Dar Ihya at-Turats al-‘Arabiy, 1392], jilid VII, hlm. 121).  

Al-Munawi menjelaskan, bahwa pemimpin yang adil merupakan manusia yang paling baik setelah Nabi, karena dengan kepemimpinannya yang adil, ia dapat menuntaskan kemaslahatan banyak orang.

Keutamaan Tiga Golongan... 

Komentar

Terpopuler