Rabu, 19 November 2025

  

Sidang Jumat rahimakulullah 

Pertanyaannya, mengapa Allah menimpakan bencana kepada hamba-hamba-Nya? Termasuk kepada hamba-Nya yang beriman? Mengapa tidak menimpakan musibah kepada orang yang kufur dan tak bersyukur saja? Sebab  di balik musibah itu ada banyak hikmah, pelajaran, bahkan pahala yang luar biasa.   

Oleh karena itu, saudara-saudara kita yang tertimpa musibah dan masih selamat semoga diberi kesabaran juga memperoleh pahala yang besar dari kesabarannya itu. Serta saudara-saudara yang meninggal dunia semoga mereka diberi kematian yang terbaik dan husnul khotimah.

Tentu, kita yang selamat dan tak terdampak langsung juga diberi hati yang terbuka untuk bersyukur, serta memetik hikmah yang ada di balik musibah ini.   

Hadirin sekalian, tidaklah Allah memberikan sesuatu, baik ataupun buruk, kecuali dengan hikmah dan keadilan-Nya. Ini menguatkan keyakinan bahwa dengan hikmah-Nya, apa pun yang datang dari Allah tidak ada yang buruk. Demikian halnya dengan musibah

Musibah yang sering dipandang buruk, menyedihkan, merepotkan, dan seterusnya, ternyata menyimpan banyak hikmah dan kebaikan di belakangnya.

Tak heran seorang yang telah mengetahui hakikat musibah, mampu mengubah peristiwa memberatkan itu sebagai sesuatu yang ‘menyenangkan’ dan jalan meraih pahala di sisi Allah.    

Pertanyaannya, mengapa disebut dengan ujian musibah? Karena ujian tidak hanya musibah yang dipandang buruk oleh manusia. Akan tetapi, setiap nikmat, kebaikan, kesenangan, dan kebahagiaan, juga merupakan ujian yang diberikan Allah untuk menguji hamba-hamba-Nya.   

Apakah dengan semua karunia itu, mereka akan bersyukur dan menyadari kepulangan mereka kepada Allah? Atau sebaliknya?  Al-Quran sendiri menyebut ujian secara umum, baik atau pun buruk, sebagai ”fitnah”.

Dua Hikmah Besar... 

Komentar

Terpopuler