يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Ayat ini menegaskan bahwa Islam bukan hanya tentang ibadah ritual, tetapi juga mencakup cara berpikir, berperilaku, serta menjalani kehidupan sehari-hari.
ISLAM adalah agama yang sempurna dan menyeluruh, mencakup semua aspek kehidupan manusia. Sebagai seorang Muslim, kita dituntut untuk menjalankan Islam secara kaffah.
Kaffah yaitu mengamalkan ajarannya dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam hubungan dengan Allah maupun dengan sesama makhluk.
Di dalam Alquran, Allah berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Artinya,
”Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam (kedamaian) secara menyeluruh dan janganlah ikuti langkah-langkah setan! Sesungguhnya ia musuh yang nyata bagimu,” (QS. Al-Baqarah: 208).
Ayat ini menegaskan bahwa Islam bukan hanya tentang ibadah ritual, tetapi juga mencakup cara berpikir, berperilaku, serta menjalani kehidupan sehari-hari.
Menjalankan Islam secara kaffah berarti mengamalkan ajaran Islam dalam semua aspek kehidupan, mulai dari akidah, ibadah, akhlak, hingga muamalah.
Seorang Muslim tidak cukup hanya menjalankan salat, puasa, atau sedekah, tetapi juga harus menjaga lisannya, bersikap jujur, bekerja dengan profesional, dan memperlakukan sesama dengan adil dan penuh kasih sayang.

Meneladani Rasulullah dalam Kehidupan Sehari-hari
Rasulullah Muhammad ﷺ adalah contoh terbaik dalam menjalankan Islam secara kaffah. Beliau tidak hanya menjadi pemimpin spiritual, tetapi juga seorang kepala negara, panglima perang, pedagang, suami, ayah, dan sahabat yang penuh kasih.
Rasulullah dikenal sebagai pribadi yang lembut, jujur, dan penyabar. Dalam sebuah hadits disebutkan,
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
”Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kesalehan akhlak.” (HR Ahmad dalam Musnad-nya (no. 8952), Al-Bukhari dalam Al-Adab al-Mufrad (no. 273), Al-Bayhaqi dalam Syu’ab al-Îmân (no. 7609), Al-Khara’ith dalam Makârim al-Akhlâq (no. 1), dan lainnya).
Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa meneladani beliau dengan bersikap sabar, tidak mudah marah, dan selalu berkata baik.
Pada setiap keputusan, Rasulullah selalu bersikap adil. Beliau tidak membeda-bedakan seseorang berdasarkan status sosial, suku, atau latar belakangnya. Dalam dunia kerja, kita bisa meneladani beliau dengan bersikap adil kepada rekan kerja dan tidak mengambil hak orang lain.
Rasulullah hidup dengan sederhana meskipun beliau seorang pemimpin besar. Beliau makan secukupnya, tidur di atas tikar sederhana, dan tidak berlebihan dalam menggunakan harta. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam gaya hidup konsumtif dan selalu bersyukur atas apa yang dimiliki.
Rasulullah sangat penyayang, baik kepada keluarga, sahabat, maupun kepada musuhnya sekalipun. Dalam rumah tangga, beliau memperlakukan istri dan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Sikap ini bisa kita contoh dalam kehidupan berumah tangga dengan membangun komunikasi yang baik dan saling menghargai.
Islam sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Rasulullah bersabda, “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah). Dengan meneladani beliau, kita harus terus belajar, baik ilmu agama maupun ilmu dunia, agar bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.

Menerapkan Islam Kaffah dalam Kehidupan Modern
Di era modern ini, banyak tantangan yang dihadapi umat Islam. Godaan materialisme, kehidupan yang tidak terikat, serta informasi yang cepat dan belum tentu kebenarannya.
Hal ini menuntut kita untuk semakin kuat dalam memegang prinsip Islam secara kaffah. Beberapa hal yang bisa kita lakukan antara lain:
Islam tidak melarang perkembangan teknologi, tetapi kita harus menggunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti menyebarkan kebaikan di media sosial, belajar, dan berdakwah.
Dalam Islam, kehidupan sosial didasarkan pada nilai-nilai kesopanan dan saling menghormati. Jangan sampai kita terbawa arus pergaulan yang jauh dari ajaran Islam.
Seorang Muslim yang kaffah harus bekerja dengan jujur, disiplin, dan profesional. Rasulullah sudah mencontohkan dalam kehidupannya.
Hidup di dunia penuh dengan ujian, dan satu-satunya cara untuk tetap istiqamah adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui shalat, membaca Alquran, dan berzikir.
Islam yang kaffah bukanlah sekadar slogan, tetapi harus menjadi pedoman hidup yang kita jalankan setiap hari. Dengan meneladani Rasulullah dalam setiap aspek kehidupan, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik, bermanfaat bagi sesama, dan mendapatkan kebahagiaan di dunia serta akhirat. (*)
