Rabu, 19 November 2025

1. Tidak Berperang

Dalam At-Taubah ayat 36, dijelaskan, ada empat bulan suci. Menurut hadis Bukhari dan Muslim, keempat bulan itu adalah Muharam, Rajab, Zulkaidah, dan Zulhijah.

’’Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya'ban,’’

Sebagai bulan suci, umat Islam dilarang untuk menganiaya diri sendiri dan membuat peperangan. Itu senada dengan keterangan di dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir yang bunyinya:

’’Dinamakan bulan Muharram karena bulan tersebut memiliki banyak keutamaan dan kemuliaan, bahkan bulan ini memiliki keistimewaan serta kemuliaan yang sangat amat sekali dikarenakan orang Arab tempo dulu menyebutnya sebagai bulan yang mulia (haram), tahun berikutnya menyebut bulan biasa (halal).’’

2. Puasa Asyura dan Tasu'a

Di dalam bulan Muharam terdapat hari Asyura’ yang jatuh pada hari kesepuluh bulan Muharam. Hari ini biasanya dirayakan dengan berpuasa, tak hanya bagi umat Islam, namun umat sebelumnya.

Mengutip laman Almanhaj.or.id, pada 10 Muharram, Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan kaumnya dari kejaran Fir'aun. Maka, sebagai bentuk wujud syukur kepada Allah, Nabi Musa AS lalu berpuasa.

Ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan Bukhari:

’’Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, kemudian beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Beliau bertanya:’Apa ini?’ Mereka menjawab: Sebuah hari yang baik, ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan bani Israil dari musuh mereka, maka Musa berpuasa pada hari itu sebagai wujud yukur. Maka Rasulullah menjawab: Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian (Yahudi), maka kami akan berpuasa pada hari itu sebagai bentuk pengagungan kami terhadap hari itu.’’

Komentar

Terpopuler