Kamis, 20 November 2025

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu,” ( Al-Baqarah:267). 

Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya untuk membagikan harta dan rezeki kita kepada orang-orang yang kurang beruntung.

Berbagi tidak hanya memberikan barang, tetapi juga memberikan kasih sayang dan perhatian kepada sesama.  Selama berpuasa, kita diajak untuk lebih memperhatikan bagaimana orang-orang di sekitar kita.

Dengan berbagi makanan, memberikan bantuan, atau bahkan hanya dengan senyuman dan kata-kata baik, kita dapat menciptakan suasana yang lebih damai dan penuh kasih.  Kegiatan amal ini tidak hanya bermanfaat bagi orang yang menerimanya, tetapi juga membuat pemberi senang dan puas.

Selain itu, amal ibadah selama Ramadan memiliki potensi untuk memperkuat hubungan sosial dalam komunitas.  Sangat penting untuk membangun rasa solidaritas dan kepedulian yang lebih dalam ketika kita membantu satu sama lain, terutama di tengah tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh banyak orang. Dengan bersatu dalam kebaikan, kita dapat membuat lingkungan yang lebih baik dan lebih peduli.

Dalam puasa, kemenangan berarti pencapaian individu dan juga kemenangan kolektif yang dapat dicapai melalui kebersamaan.  Ketika kita berpuasa dan beramal selama bulan Ramadan, kita berusaha untuk meningkatkan solidaritas dan kepedulian sosial, bukan hanya diri kita sendiri. 

Rasulullah SAW memberi kita pelajaran tentang pentingnya membantu orang lain.  Dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, ”Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain,” (HR. Ahmad), nilai kemanusiaan kita diukur dari seberapa banyak kita dapat membantu orang lain.

Ramadan harus menjadi momentum untuk perubahan diri dan masyarakat. Selama berpuasa, kita harus mempertahankan disiplin diri, kepedulian sosial, dan keinginan untuk berbagi.

Komentar