Rabu, 19 November 2025

Jadi puasa tidak hanya menahan haus dan lapar saja, tapi juga harus menjaga lisan dari berkata dusta, jorok, hoaks, permusuhan, dan adu domba, sebagaimana seluruh anggota tubuh juga harus dijaga dari semua perbuatan jahat.

Etikanya, puasa dilaksanakan berdampingan dengan lisan yang lembut, sopan, dan menyejukkan hati pendengarnya.

Ketiga, tekun berdoa dalam semua amalan puasa, misalnya berdoa pada waktu berbuka puasa : allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu, yang artinya : untukmulah aku berpuasa, dan atas rizkimu aku berbuka (H.R. Abu Dawud).

Jadi berdoa saat berbuka puasa merupakan ungkapan syukur kepada Allah atas nikmat rizki, sehat, selamat wal’afiat.

Orang berpuasa teruslah berdoa di saat shalat fardlu dan setelahnya, doa setelah tarawih dan witir setiap malam bulan Ramadan, doa setelah baca Alquran, doa saat bermunajat mendekatkan diri kepada Allah, khususnya berharap mendapat keutamaan malam lailatul qadar yang lebih baik dari seribu bulan, dan doa setiap saat.

Doa merupakan inti dari ibadah. Etikanya puasa dilaksanakan dengan banyak berdoa kepada Allah untuk mendekatkan diri menjadi hamba yang tunduk dan patuh pada-Nya.

Keempat, memohon ampun atas kesalahan dan kekhilafan pada Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana doa : allahumma innaka ‘afuwwun karimun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.

Artinya : Ya Allah, sungguh Engkau Maha Pemaaf Yang Pemurah, Engkau juga menyukai maaf, maka maafkanlah aku (H.R. Tirmidzi).

Komentar

Terpopuler