Kamis, 20 November 2025

Toleransi dalam Perspektif Islam

Toleransi dalam Islam bukan sekadar sikap membiarkan perbedaan, tetapi merupakan bagian dari ajaran yang menekankan nilai-nilai kasih sayang dan persaudaraan.

Alquran mengajarkan umat Islam untuk hidup berdampingan dengan penuh kedamaian, sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Hujurat ayat 13:

”Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti,” (QS. Al-Hujurat: 13)

Ayat ini menegaskan bahwa perbedaan merupakan sunnatullah yang harus disikapi dengan semangat persaudaraan dan saling mengenal, bukan dengan permusuhan dan perpecahan.

Dalam konteks Ramadan, nilai ini semakin ditekankan melalui interaksi sosial yang lebih intens, baik dalam keluarga, lingkungan, maupun masyarakat secara luas.

Ramadan sebagai Momentum Menanamkan Toleransi

1. Toleransi dalam Beribadah

Salah satu bentuk toleransi yang dapat dipetik dari bulan Ramadan adalah saling menghormati perbedaan dalam pelaksanaan ibadah.

Dalam beberapa aspek ibadah puasa, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama, seperti waktu imsak, metode penentuan awal Ramadan, dan jumlah rakaat shalat tarawih.

Rasulullah SAW mencontohkan sikap yang moderat dalam menyikapi perbedaan ini, sebagaimana disebutkan dalam hadis:

”Perbedaan di antara umatku adalah rahmat,” (HR. Al-Baihaqi)

Hadis ini mengandung makna yang dalam bahwa perbedaan dalam praktik keagamaan, khususnya dalam ibadah, bukanlah sesuatu yang perlu diperdebatkan atau dipertentangkan.

Komentar

Terpopuler