Rabu, 19 November 2025

 إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ   

Artinya: ”Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (konsisten), maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (Surat Fushshilat ayat 30).  

Dalam ayat ini juga menegaskan bahwa dengan istiqamah, kita semua akan menjadi manusia yang tenang, lapang, tentram, dan tidak ada kekhawatiran dalam dirinya, karena sudah mendapatkan jaminan dari Allah melalui para malaikat-Nya.

Karenanya, mari kita jaga konsistensi kita semua dalam ketaatan dan kebaikan, agar bisa mendapatkan semua keistimewaan tersebut.  

Jemaah Jumat Rahimakumullah 

Konsisten bukan merupakan hal yang mudah, namun juga bukan merupakan kemustahilan. Setidaknya ada tiga cara seseorang dapat menggapai keistiqamahan:  

Pertama adalah dengan meluruskan niat. Sebagaimana Baginda Nabi saw bersabda:  

 إنَّمَا الأعمَالُ بالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِيءٍ مَا نَوَى  

Artinya: ”Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (Riwayat Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim).  

Kedua adalah berkumpul bersama orang orang saleh. Berteman atau berkumpul adalah proses penting yang bisa mempengaruhi keadaan seseorang.

Jika lingkungannya benar maka seseorang akan mendapat manfaat yang banyak, di antaranya adalah ilmu, kebijaksanaan dan tentunya keistiqamahannya. Sebagaimana perumpamaan yang disabdakan Baginda Nabi saw:  

 عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ. فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً؛ وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً   

Artinya: ”Dari Abu Musa, dari Nabi Muhammad, beliau bersabda: “Perumpamaan teman yang baik dengan teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, ada kalanya penjual minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu mendapatkan aroma wanginya. Sedangkan pandai besi ada kalanya (percikan apinya) akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan aroma tidak sedap darinya.” (Riwayat Imam Al-Bukhari).  

Istiqamah... 

Komentar

Terpopuler