Kamis, 20 November 2025

Artinya: ”Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka muliakanlah tamunya,” (HR. Malik).   

Di momen hari raya atau Lebaran ini, kita mungkin kedatangan banyak tamu yang silaturahim ke rumah, baik tamu dekat maupun tamu jauh, termasuk saudara, kerabat, dan teman sehingga memiliki banyak kesempatan untuk memuliakannya. 

Sebagai anjuran syariat, memuliakan tamu memiliki sejumlah adab atau etika yang harus kita perhatikan, antara lain sebagai berikut:    

1. Menjawab Salam yang Disampaikan Tamu

Menjawab salam yang disampaikan tamu sudah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim a.s., sebagai nabi yang paling istimewa dalam memuliakan tamu.

Hal itu seperti yang dilansir dalam Al-Quran: (Cerita itu bermula) ketika mereka masuk (bertamu) kepadanya, lalu mengucapkan, “Salam.” Ibrahim menjawab, “Salam.” (Mereka) adalah orang-orang yang belum dikenal, (QS. Adz-Dzariyat 51]: 25).

Bahkan dikisahkan, saking mulianya akhlak Nabi Ibrahim terhadap tamu, ia tidak pernah mau makan sendirian.

Ketika tak ada tamu yang datang, ia segera mengirim utusan untuk mencarikan orang yang mau makan bersamanya. (Lihat: Muhammad, Shalih Al-Munjid, Silsilatul Adab, jilid VIII, halaman 2).

2. Menyambut Tamu dengan Gembira

Tamu yang datang ke rumah hendaknya disambut dengan hangat, wajah ceria, murah senyum dan rendah hati. Tidak menunjukkan wajah sedih atau bingung, apalagi muka masam dan cemberut.

Melayani Tamu... 

Komentar

Terpopuler