Rabu, 19 November 2025

Selawat teriring salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad saw, para sahabat, tabi’in dan seluruh generasi penerus mereka hingga saat ini.  

Khatib berpesan bagi diri sendiri dan jamaah, mari bersama-sama kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa serta jangan sampai kita meninggal dunia kecuali dalam keadaan muslim.

Dalam Al-Qur’an diterangkan: 

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ  

Artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.” (Surat Ali Imran ayat 102).  

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah

Hidup di dunia ini diibaratkan sebagai sebuah arena perlombaan. Setiap manusia pasti ikut menjadi peserta kompetisi, namun dengan cabang yang berbeda-beda.

Ada yang berlomba-lomba dalam mengejar jabatan, harta, tahta, kesenangan duniawi dan lain sebagainya. Selain itu ada juga yang berpartisipasi dalam lomba mengerjakan amal kebaikan dengan sebanyak-banyaknya.  

Perlombaan dalam kebaikan inilah yang paling bermanfaat dan dianjurkan dalam Islam. Dalam Al-Qur’an disebutkan:

فَاسْتَبِقُوْا الْخَيْرٰتِۗ  

Artinya: ”Maka, berlomba-lombalah kamu dalam berbagai kebajikan.” (Surat Al-Baqarah ayat 148).  

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah

Setiap tahun para ulama, penceramah dan guru-guru kita selalu mengingatkan betapa dahsyatnya keutamaan yang dimiliki oleh Lailatul Qadar.

Suatu malam yang apabila kita beribadah di dalamnya lebih baik dibandingkan dengan beribadah selama seribu bulan di waktu yang lain dan padanya pula diturunkan kitab suci Al-Qur’an.  

Tentu saja betapa ruginya kita jika menyia-nyiakan kesempatan emas di sepuluh hari terakhir bulan suci ini, dengan tidak memanfaatkannya untuk mencari berkah Lailatul Qadar melalui optimalisasi diri serta berlomba-lomba dalam mengerjakan kebaikan.  Apalagi dengan pahala yang berlipat ganda.   

Rasulullah saw saja apabila bertemu dengan sepuluh hari terakhir pada bulan suci Ramadhan, maka beliau akan meningkatkan semangat dan intensitas ibadahnya. Sebagaimana hal ini disampaikan oleh Aisyah ra dalam sebuah hadis: 

 عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‌إِذَا ‌دَخَلَ ‌الْعَشْرُ ‌شَدَّ مِئْزَرَهُ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ  

Artinya: ”Dari Aisyah ra, ia berkata: “Nabi Muhammad saw apabila memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, maka beliau mengencangkan ikatan sarungnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR Al-Bukhari).  

Melaksanakan Salat Malam... 

Komentar

Terpopuler