Lailatul qadar adalah malam yang sangat istimewa, malam yang lebih utama daripada 1000 bulan. Setiap muslim pasti sangat mengharapkan dapat menemuinya.
Lalu, amalan apa yang bisa dikerjakan, dan amalan apa yang paling utama menurut sunah Nabi?
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Al-Hafizh Ibnu Rajab mengatakan bahwa menegakkan malam Lailatul Qadar adalah menghidupkan malamnya dengan salat tahajud.
Murianews, Kudus – Salah satu keistimewaan dan keutamaan Ramadan adalah di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadar. Malam ini ditunggu-tunggu oleh setiap umat Islam.
Hanya saja Rasulullah SAW tidak menjelaskan secara pasti kapan terjadi Lailatul Qadar. Tujuan dari perahasiaan kedatangan malam ini adalah agar umat Islam selalu beribadah dan memperbanyak amal saleh sembari berharap bertemu Lailatul Qadar.
Lailatul qadar adalah malam yang sangat istimewa, malam yang lebih utama daripada 1000 bulan. Setiap muslim pasti sangat mengharapkan dapat menemuinya.
Lalu, amalan apa yang bisa dikerjakan, dan amalan apa yang paling utama menurut sunah Nabi?
Melansir NU Online, erkait dengan amalan sunah Nabi pada malam lailatul qadar telah dijelaskan dalam hadis riwayat Imam Al-Bukhari. Nabi Muhammad saw bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: ”Barangsiapa melaksanakan puasa Ramadan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya), maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan barangsiapa menegakkan malam lailatul qadar (mengisi dengan ibadah) karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya.” (HR Al-Bukhari).
Al-Hafizh Ibnu Rajab mengatakan bahwa menegakkan malam Lailatul Qadar adalah menghidupkan malamnya dengan salat tahajud.
Amalan Utama...
Menurut Sufyan At-Tsauri amalan sunah Nabi yang paling utama pada malam Lailatul Qadar adalah berdoa:
قال سفيان الثوري: الدعاء في تلك الليلة أحب إلي من الصلاة، قال: وإذا كان يقرأ، وهو يدعو، ويرغب إلى الله في الدعاء والمسألة، لعله يوافق. انتهى
Artinya: ”Sufyan at-Tsauri Berdoa di malam itu lebih aku sukai dibanding shalat." Dan jika ia membaca (al-Qur'an) dan memohon dengan bersungguh-sungguh kepada Allah di dalam doa dan permintaan hajatnya maka semoga Allah mengabulkannya.”
Terkait ungkapan Sufyan At-Tsauri, Al-Hafizh Ibnu Rajab berkata:
ومراده أن كثرة الدعاء أفضل من الصلاة التي لا يكثر فيها الدعاء وإن قرأ ودعا كان حسنا. وقد كان النبي صلى الله عليه وسلم يتهجد في ليالي رمضان ويقرأ قراءة مرتلة لا يمر بآية فيها رحمة إلا سأل ولا بآية فيها عذاب إلا تعوذ. فيجمع بين الصلاة والقراءة والدعاء والتفكر. وهذا أفضل الأعمال وأكملها في ليالي العشر وغيرها والله أعلم
Artinya: ”Maksudnya adalah memperbanyak doa lebih utama dibanding shalat yang di dalamnya tidak terdapat banyak doa. Dan jika ia membaca (Al-Qur’an) dan berdoa maka lebih bagus.”
Beliau berdalil dengan realita bahwa Nabi Muhammad saw melaksanakan salat tahajud di malam-malamnya bulan Ramadan dan membaca Al-Qur’an dengan tartil.
Ketika beliau membaca ayat tentang rahmat maka beliau berdoa, dan bila membaca ayat azab maka beliau meminta perlindungan kepada Allah.
Sebab itu maka mengombinasikan antara salat, membaca Al-Qur’an, berdoa dan tafakur, adalah amal yang paling utama dan paling sempurna dikerjakan pada malam-malam sepuluh akhir bulan Ramadan dan malam-malam selainnya. (Ibnu Rajab al-Hambali, Lathaiful Ma'arif, [ Beirut, Darul Ibnu Hazm,2004], halaman 204).
Doa Malam Lailatul Qadar...
Sedangkan doa yang diajarkan Nabi saw adalah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni.
Artinya: ”Sesungguhnya Engkau dzat yang maha memaafkan, menyukai memaafkan maka maafkanlah aku.”
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad sebagai berikut:
وَعَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَرَأَيْتَ إنْ وَافَقْت لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ: قُولِي: اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya: ”Dari 'Aisyah, beliau berkata, "Aku bertanya, Wahai Rasulullah apa pandangamu jika saya bertepatan dengan malam lailatul qadar?.
Beliaupun bersabada: ”Berdoalah engkau dengan doa:
"اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي "
Artinya: ”Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang maha memaafkan, menyukai memaafkan maka maafkanlah aku." (HR. Imam Ahmad)
Dari paparan di atas maka dapat diketahui, amalan paling utama malam Lailatul Qadar adalah dengan menggabungkan empat amalan sunah Nabi.
Yakni, salat malam atau salat tahajud; membaca Al-Qur’an; berdoa dengan doa yang diajarkan Nabi untuk lailatul qadar, dan tafakur.
Wallahu a'lam bisshawab.
