Rabu, 19 November 2025

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah

Orang yang ikhlas akan memiliki pola hidup yang lebih berkualitas dibanding lainnya. Ia akan lebih tenang menghadapi masalah, lega dengan setiap usahanya dan bersahaja dalam bertindak. Untuk mencapai keikhlasan ada dua cara:  

Pertama, mengenal dan memahami Allah. Dengan mengenal dan memahami Allah, melalui sifat-sifat-Nya, maka seseorang akan paham dan merasakan betul bahwa hidupnya sangat bergantung kepada Allah.

Keikhlasan pun akan muncul, bahkan akan mudah bersyukur tiada henti. Inilah langkah awal untuk bisa mengamalkan sikap ikhlas dalam kehidupan sehari-hari.  

Maka tidak mengherankan apabila Imam Ahlusunnah wal Jamaah syekh Abil Hasan Al-Asy'ari menjadikan makrifat kepada Allah, dalam arti mengenal sifat-sifat-Nya, menjadi kewajiban pertama bagi orang mukallaf yakni orang yang berakal dan telah baligh.

Sebab tidaklah bisa diterima oleh akal apabila seseorang diwajibkan untuk beribadah kepada Dzat yang belum dikenalinya.  

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah

Kedua, dengan selalu menelaah sejarah hidup orang-orang shaleh. Dengan melihat dan memahami kisah hidup orang-orang shaleh, maka seseorang bisa belajar sekaligus meniru keikhlasan dari mereka.

Sebagaimana perkataan Sayyidah Rabi'ah al-'Adawiyah yang dinukil oleh syekh Bujairami dalam kitab Hasyiyah Bujairami 'ala Al-Khatib jilid 1 hal 18: 

 وَمِنْ ثَمَّ قَالَتْ رَابِعَةُ الْعَدَوِيَّةُ: مَا عَبَدْتُكَ طَمَعًا فِي جَنَّتِكَ وَلَا خَوْفًا مِنْ نَارِكَ إنَّمَا عَبَدْتُكَ امْتِثَالًا لِأَمْرِكَ  

Artinya: ”Oleh karena hal tersebut kemudian Sayyidah Rabi'ah al-'Adawiyah berkata: Ya Allah, aku tidak menyembah-Mu karena berharap surga-Mu atau takut neraka-Mu, melainkan karena ketaatan akan perintah-Mu.”  

Melihat bagaimana perkataan Sayyidah Rabi'ah al-'Adawiyah ini, kita bisa menyadari luar biasanya tingkat ketulusan penghambaan dari seorang makhluk kepada sang Khaliq dalam beribadah. Tidak seperti kita yang selalu menghitung untung dan rugi dalam setiap amal perbuatan yang kita lakukan.  

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah

Dari dua kiat tersebut, diharapkan kita bisa menjadi pribadi yang ikhlas dalam hal apapun, khususnya puasa di bulan Ramadan tahun ini dan yang akan datang. Mari kita sadari bersama bahwa tidak ada kekuatan ibadah dan daya upaya menjauhi larangan kecuali semua atas izin Allah ta'ala.  

Demikian khotbah Jumat singkat pada siang hari ini, semoga membawa kemanfaatan bagi kita semua. Semoga kita bisa menjalani puasa Ramadan tahun ini dengan penuh keikhlasan mengharap Ridla Allah ta'ala. Aamiin Aamiin

 

Komentar