Banyak umat Islam yang merasakan betapa istimewanya bulan ini, namun tidak semua orang menyadari betapa pentingnya bulan Syakban sebagai persiapan untuk menyambut datangnya bulan Ramadan.
Berikut naskah khotbah Jumat berjudul: “Perbanyak Selawat di Bulan Syakban”, dilansir dari NU Online.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَوْضَحَ لَنَا شَرَائِعَ دِيْنِهِ وَمَنَّ عَلَيْنَا بِتَنْزِيلِ كِتَابِهِ وَأَمَدَّنَا بِسُنَّةِ رَسُولِهِ، فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَنْعَمَ بِهِ مِنْ هِدَايَتِهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْإِنْسَانِ مُبَيِّنًا عَلَى رِسَالَةِ الرَّحْمَنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ جَمِيْعًا, وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَي وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى أَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللّٰهِ اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Sulthonul Auliya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani juga menjelaskan anugerah yang terdapat dalam bulan Syakban melalui kitabnya Al-Ghunyah hal. 341:
Murianews, Kudus – Saat ini, kita masih berada dalam bulan Syakban atau bulan kedelapan dalam penanggalan hijriah. Syakban berada di antara dua bulan besar, yakni Rajab dan Ramadan.
Bagi umat Islam, Syakban adalah salah satu bulan penting atau istimewa karena pada bulan ini terjadi sejumlah peristiwa penting dalam sejarah. Selain itu, ada pula sejumlah keutamaan yang terdapat dalam bulan Syakban.
Banyak umat Islam yang merasakan betapa istimewanya bulan ini, namun tidak semua orang menyadari betapa pentingnya bulan Syakban sebagai persiapan untuk menyambut datangnya bulan Ramadan.
Berikut naskah khotbah Jumat berjudul: “Perbanyak Selawat di Bulan Syakban”, dilansir dari NU Online.
Khotbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَوْضَحَ لَنَا شَرَائِعَ دِيْنِهِ وَمَنَّ عَلَيْنَا بِتَنْزِيلِ كِتَابِهِ وَأَمَدَّنَا بِسُنَّةِ رَسُولِهِ، فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَنْعَمَ بِهِ مِنْ هِدَايَتِهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْإِنْسَانِ مُبَيِّنًا عَلَى رِسَالَةِ الرَّحْمَنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ جَمِيْعًا, وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَي وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى أَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللّٰهِ اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Dalam Islam, bulan Syakban adalah bulan yang istimewa. Di bulan ini, pintu-pintu kebaikan dibuka, keberkahan diturunkan, keburukan dihapus, dan umat Muslim sangat dianjurkan untuk memperbanyak shalawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
Sulthonul Auliya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani juga menjelaskan anugerah yang terdapat dalam bulan Syakban melalui kitabnya Al-Ghunyah hal. 341:
Kemuliaan yang Diturunkan dalam Bulan Syakban...
شَعْبَانُ خَمْسَةُ أَحْرُفٍ، شِيْنٌ وَعَيْنٌ وَبَاءٌ وَأَلِفٌ وَنُوْنٌ، فَالشِّيْنُ مِنَ الشَّرَفِ، وَالعَيْنُ مِنَ العُلُوِّ، وَالبَاءُ مِنَ البِرِّ، وَالأَلِفُ مِنَ الأُلْفَةِ، وَالنُّوْنُ مِنَ النُّوْرِ. فَهَذِهِ العَطَايَا مِنَ اللّٰهِ تَعَالَى لِلْعَبْدِ فِي هَذَا الشَّهْرِ
Artinya: ”Sya’ban terdiri dari lima huruf: Syin, ‘Ain, Ba, Alif, dan Nun. Syin berasal dari syaraf (kemuliaan), ‘Ain dari ‘uluww (ketinggian), Ba dari birr (kebaikan), Alif dari ulfah (keakraban), dan Nun dari nur (cahaya). Inilah anugerah yang Allah Ta’ala berikan kepada hamba-Nya di bulan Syakban.”
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Salah satu kemuliaan yang diturunkan dalam bulan Syakban adalah perintah Allah kepada orang-orang beriman agar berselawat dan menghaturkan salam kepada Baginda nabi Muhammad SAW dalam firman-nya:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: ”Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas Nabi Muhammad Saw. Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Surat Al-Ahzab ayat 56).
Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Al-Ghunyah hal. 342, selawat dari Allah kepada Nabi berarti rahmat, sedangkan selawat dari malaikat adalah permohonan ampunan (istighfar). Sementara itu, selawat dari umat kepada Nabi merupakan doa dan pujian.
Atau bisa juga diartikan bahwa selawat dari Allah adalah bentuk sapaan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, yang disertai dengan menunjukkan bahwa beliau senantiasa dalam limpahan rahmat Allah.
Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Yusuf bin Ismail Annabhani dalam kitabnya Sa’adatud Darain hal. 35:
وَأَمَّا الصَّلَاةُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰيْهِ وَسَلَّمَ فَلَيْسَتْ كَذَلِكَ، بَلْ فِيْهَا ذِكْرُ اللّٰهِ تَعَالَى بِلَفْظِ "اللّٰهُمَّ" وَدُعَاؤُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى، وَهُوَ مِنْ أَنْوَاعِ الذِّكْرِ
Artinya: ”Adapun selawat kepada Nabi, tidaklah seperti itu (perintah Allah kepada malaikat untuk sujud kepada nabi Adam), melainkan di dalamnya terdapat penyebutan nama Allah Ta’ala dengan lafaz “Allahumma” (Ya Allah), serta permohonan kepada-Nya, yang merupakan salah satu bentuk zikir.”
Amalan yang Sangat Penting...
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Dari keterangan tersebut, dapat kita pahami bahwa selawat adalah amalan yang sangat penting bagi orang-orang beriman. Bukan hanya karena merupakan perintah dari Allah SWT, tetapi juga karena selawat dapat menjadi salah satu cara untuk menjaga keimanan seorang mukmin.
Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Yusuf bin Ismail Annabhani dalam kitabnya Sa’adatud Darain hal. 36:
وَهَذَا أَعْنِي إِظْهَارَ احْتِيَاجِهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰيْهِ وَسَلَّمَ لِلّٰهِ تَعَالَى بِطَلَبِ صَلَاتِهِ وَسَلَامِهِ عَلَيْهِ هُوَ مِنْ أَجَلِّ حِكَمِ مَشْرُوْعِيَّةِ الصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلٰيْهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰيْهِ وَسَلَّمَ لِئَلَا يَدَّعِيَ فِيْهِ بَعْضُ النَّاسِ الأُلُوْهِيَّةَ كَمَا أُدُعِيَتْ فِي بَعْضِ الأَنْبِيَاءِ وَغَيْرِهِمْ.
Artinya: ”Adapun keterangan ini, yakni penjelasan tentang butuhnya Baginda Nabi kepada Allah dengan meminta selawat dan salam-Nya, merupakan hikmah paling agung disyariatkannya selawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Supaya orang-orang tidak menuduh Nabi memiliki sifat keilahian (atau seperti Tuhan), seperti yang dituduhkan (orang-orang) terhadap para nabi-nabi dan yang lainnya.”
Maka dengan shalawat inilah Allah menjaga Nabi dan umatnya dari kekeliruan dalam menganggap adanya Tuhan selain Allah. Sebab, seagung dan semulia apa pun Baginda Nabi, beliau tetaplah seorang hamba yang membutuhkan rahmat dari Allah SWT.
Hal ini tercermin dalam susunan kalimat selawat, ”Allahumma shalli ‘ala Muhammadin,” yang berarti bahwa Allah adalah Dzat yang memberi rahmat kepada Nabi Muhammad. Sedangkan Baginda Nabi, dengan segala kemuliaannya, tetaplah seorang hamba yang menerima rahmat tersebut. Inilah yang menegaskan sifat kehambaan beliau.
Salah Satu Ibadah yang Utama...
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Dari keterangan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa selawat adalah salah satu ibadah yang utama. Bahkan, saking utamanya, Imam Qolyubi menjelaskan bahwa selawat adalah amalan yang akan tetap diterima oleh Allah, meskipun dilakukan dalam keadaan riya’.
Hal ini sebagaimana dinukil oleh Syekh Yusuf bin Ismail Annabhani dalam kitabnya Sa’adatud Darain hal. 56:
وَقَالَ العَلَّامَةُ الشَّيْخُ شِهَابُ الدِّيْنِ القَلْيُوبِيُّ الشَّافِعِيُّ فِي مُقَدِّمَةِ صَلَوَاتِهِ بَعْدَ ذِكْرِهِ عِدَّةَ اَحَادِيْثَ فِي فَضْلِ الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰيْهِ وَسَلَّمَ وَفَوَائِدِهَا وَبِالجُمْلَةِ وَالتَّفْصِيْلِ فَهِيَ أَسْهَلُ الطَّاعَاتِ وَأَقْرَبُهَا إِلَى المَلِكِ الجَلِيْلِ وَهِيَ مَقْبُوْلَةٌ مِنْ كُلِّ وَاحِدٍ فِي كُلِّ حَالَةٍ وَمِنَ المُخْلِصِ فِيْهَا وَكَذَا مِنَ المُرَائِي بِهَا عَلَى أَصَحِّ الأَقْوَالِ
Artinya: ”Al-‘Allamah Syekh Syihabuddin Al-Qalyubi Asy-Syafi’i dalam Muqaddimah Selawatnya, setelah menyebutkan beberapa hadis tentang keutamaan selawat kepada Nabi serta manfaatnya secara umum maupun rinci, berkata:
”Secara keseluruhan, selawat adalah ibadah yang paling mudah dilakukan dan paling mendekatkan kepada Allah Yang Maha Agung. Selawat diterima dari siapa pun dalam keadaan apa pun, baik dari orang yang ikhlas maupun, menurut pendapat yang lebih sahih, dari orang yang melakukannya dengan riya’.”
Oleh karena hal tersebut marilah pada momentum bulan Syakban ini, kita jadikan sebagai bulan selawat dan salam penghormatan kepada Baginda nabi dengan memperbanyak membaca selawat dan salam kepadanya. Dengan harapan terjaganya keimanan kita dan selalu mendapat keberkahan dari Allah SWT.
Aamiin ya rabbal alamin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khotbah II...
Khotbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَاإِلٰهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ، إِتَّقُوااللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى، يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلٰيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ المَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَاللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ