Rabu, 19 November 2025

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah 

Dari keterangan tersebut, dapat kita pahami bahwa selawat adalah amalan yang sangat penting bagi orang-orang beriman. Bukan hanya karena merupakan perintah dari Allah SWT, tetapi juga karena selawat dapat menjadi salah satu cara untuk menjaga keimanan seorang mukmin.

Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Yusuf bin Ismail Annabhani dalam kitabnya Sa’adatud Darain hal. 36: 

 وَهَذَا أَعْنِي إِظْهَارَ احْتِيَاجِهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰيْهِ وَسَلَّمَ لِلّٰهِ تَعَالَى بِطَلَبِ صَلَاتِهِ وَسَلَامِهِ عَلَيْهِ هُوَ مِنْ أَجَلِّ حِكَمِ مَشْرُوْعِيَّةِ الصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلٰيْهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰيْهِ وَسَلَّمَ لِئَلَا يَدَّعِيَ فِيْهِ بَعْضُ النَّاسِ الأُلُوْهِيَّةَ كَمَا أُدُعِيَتْ فِي بَعْضِ الأَنْبِيَاءِ وَغَيْرِهِمْ.  

Artinya: ”Adapun keterangan ini, yakni penjelasan tentang butuhnya Baginda Nabi kepada Allah dengan meminta selawat dan salam-Nya, merupakan hikmah paling agung disyariatkannya selawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Supaya orang-orang tidak menuduh Nabi memiliki sifat keilahian (atau seperti Tuhan), seperti yang dituduhkan (orang-orang) terhadap para nabi-nabi dan yang lainnya.”  

Maka dengan shalawat inilah Allah menjaga Nabi dan umatnya dari kekeliruan dalam menganggap adanya Tuhan selain Allah. Sebab, seagung dan semulia apa pun Baginda Nabi, beliau tetaplah seorang hamba yang membutuhkan rahmat dari Allah SWT.

Hal ini tercermin dalam susunan kalimat selawat, ”Allahumma shalli ‘ala Muhammadin,” yang berarti bahwa Allah adalah Dzat yang memberi rahmat kepada Nabi Muhammad. Sedangkan Baginda Nabi, dengan segala kemuliaannya, tetaplah seorang hamba yang menerima rahmat tersebut. Inilah yang menegaskan sifat kehambaan beliau.  

 Salah Satu Ibadah yang Utama... 

Komentar

Terpopuler