Rabu, 19 November 2025

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah 

Istilah perayaan tahun baru juga dikenal dalam Islam, sebagaimana biasa dirayakan pada tanggal satu Muharam. Secara esensial, tahun baru Islam dengan tahun baru yang lain, misalnya tahun baru Masehi, tidaklah jauh berbeda, yakni momen yang ditunggu-tunggu bagi setiap orang untuk bergembira dan bersyukur atas segala nikmat yang selama ini didapatkan.

Allah SWT berfirman dalam surat Yunus ayat 58: 

 قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ  

Artinya: ”Katakanlah (wahai Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”  

Merayakan momentum tahun baru dengan berbagai bentuknya, menurut perspektif kajian Islam merupakan hal yang mubah atau diperkenankan, selama hal itu dilakukan dengan cara-cara yang tidak melanggar syariat.  

Mengingat hal tersebut, alangkah baiknya kita sebagai umat Islam memperhatikan hal tersebut, karena perayaan malam tahun baru Masehi identik dengan hura-hura dan hal-hal yang kurang bermanfaat, bahkan sebagian orang ada yang merayakan pergantian tahun ini dengan kemaksiatan. Na'udzubillah  

Kita berkewajiban untuk menjaga diri kita, mengajak keluarga dan masyarakat sekitar untuk meninggalkan maksiat semaksimal mungkin. Marilah kita menyadari bahwa penyebab murka Allah SWT adalah akibat dari perbuatan maksiat yang kita lakukan.  

Perayaan Tahun Baru... 

Komentar

Terpopuler