Rabu, 19 November 2025

Banyak keterangan yang menyebutkan bahwa orang yang lalai atau bahkan tidak sampai melunasi utangnya akan mendapatkan sejumlah balasan buruk, mulai tergantungnya nasib di kemudian hari, pahalanya diambil untuk melunasi utang, hingga jauh dari balasan surga.       

Sidang Jumat rahimakumullah    

Terakhir, perkara yang harus disegerakan dalam pandangan syariat adalah bertaubat ketika sudah berbuat dosa, terlebih usia seseorang tidak ada yang tahu. Kematian bisa datang bisa kapan saja. Ketika kita berbuat dosa, maka segeralah bertaubat.  

Konon, setiap kita berbuat dosa maka hati kita menjadi ternoda dan menghitam. Maka alangkah bijaknya kita menghentikan semua perbuatan dosa. Tatkala tanpa sengaja dan tanpa sadar kita melakukannya, maka segera hentikan perbuatan dosa itu dengan taubat dan istighfar kepada Allah.  

Mengingat pentingnya taubat, Allah memerintahkannya dalam Al-Quran: 

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ   

Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Rabb-mu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,” (QS. At-Tahrim [66]: 8).  

Tentu saja agar benar-benar mampu menghapus dosa dan noda hitam yang membercak dalam hati, taubat itu harus dipenuhi syarat-syaratnya, yaitu menghentikan dosa yang ditaubati, menyesali perbuatan dosa yang sudah dilakukan, dan bertekad kuat dalam hati untuk tidak mengulanginya.

Meminta maaf...

Komentar

Terpopuler