Dalam kalender hijriah, pergantian tahun dalam Islam dimulai pada waktu setelah Magrib, atau bertepatan dengan Kamis, 26 Juni 2025 petang.
Secara khusus, pada tanggal 1 Muharam 1447 H ini umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak amalan kebaikan sebagai bentuk penghormatan terhadap datangnya tahun baru Hijriah.
Momen awal bulan Muharam ini menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah dan spiritual.
Melansir NU Online, salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada tanggal 1 Muharram adalah memperbanyak puasa sunah.
Murianews, Jakarta – Bulan Muharam, sebagai salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam, kembali tiba. Tahun ini, 1 Muharam bertepatan dengan hari Jumat, 27 Juni 2025.
Dalam kalender hijriah, pergantian tahun dalam Islam dimulai pada waktu setelah Magrib, atau bertepatan dengan Kamis, 26 Juni 2025 petang.
Bertepatan dengan itu pula, masyarakat juga menyebut malam 1 Muharam bertepatan dengan malam Jumat Kliwon.
Secara khusus, pada tanggal 1 Muharam 1447 H ini umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak amalan kebaikan sebagai bentuk penghormatan terhadap datangnya tahun baru Hijriah.
Momen awal bulan Muharam ini menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah dan spiritual.
Berbagai amalan yang dapat dilakukan umat Islam untuk menyambut 1 Muharam ini telah dihimpun dari berbagai sumber, termasuk anjuran dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Melansir NU Online, salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada tanggal 1 Muharram adalah memperbanyak puasa sunah.
Puasa di bulan Muharam, terutama pada hari-hari seperti 9 Muharram (Tasu’a) dan 10 Muharram (Asyura), disebut sebagai salah satu puasa terbaik setelah puasa Ramadan.
Doa Akhir dan awal tahun...
Bahkan, dalam satu riwayat, satu hari puasa di bulan ini pahalanya senilai dengan puasa selama 30 hari.
Selain puasa, NU juga menganjurkan pembacaan doa akhir tahun (dibaca setelah ashar) dan doa awal tahun (dibaca setelah Maghrib tanggal 1 Muharram) sebanyak tiga kali.
Dalam tradisi Nahdlatul Ulama, ada pula sejumlah amalan tambahan yang bisa dikerjakan, meliputi mandi sunah, memakai celak, bersedekah, silaturahim, menyantuni anak yatim, ziarah kubur dan ziarah ulama, membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 1.000 kali, dan salat malam atau qiyamul lail.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga turut menekankan pentingnya puasa Tasu’a dan Asyura. Dalam artikelnya, MUI menjelaskan puasa di tanggal 10 Muharram memiliki keutamaan besar, yakni menghapus dosa setahun yang lalu.
Masuknya bulan Muharam juga menjadi momentum bagi umat Islam untuk melakukan muhasabah (introspeksi diri) serta memperbaiki amal ibadah.
Tahun baru Hijriah bukan sekadar pergantian tanggal, melainkan ajakan untuk berhijrah secara spiritual menuju kehidupan yang lebih baik.