Doa akhir tahun Hijriah berisi permohonan ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan perbuatan maksiat yang telah dilakukan selama setahun terakhir.
Selain itu, doa ini juga memohon agar segala amal saleh yang telah dikerjakan diterima oleh Allah. Doa akhir tahun ini secara spesifik dibaca pada Kamis, 26 Juni 2025, setelah waktu Ashar, yang bertepatan dengan tanggal 30 Dzulhijah 1446 H.
Doa awal tahun ini dibaca pada Kamis malam, 26 Juni 2025, setelah masuk waktu Maghrib, menandai awal 1 Muharam 1447 Hijriah.
Murianews, Jakarta – Pergantian tahun baru Hijriah selalu menjadi momen penting bagi umat Islam untuk melakukan introspeksi dan memanjatkan doa.
Sebagaimana diajarkan oleh para ulama, termasuk yang termaktub dalam kitab Maslakul Akhyar karya Habib Utsman bin Yahya, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa akhir tahun dan awal tahun Hijriah.
Doa akhir tahun Hijriah berisi permohonan ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan perbuatan maksiat yang telah dilakukan selama setahun terakhir.
Selain itu, doa ini juga memohon agar segala amal saleh yang telah dikerjakan diterima oleh Allah. Doa akhir tahun ini secara spesifik dibaca pada Kamis, 26 Juni 2025, setelah waktu Ashar, yang bertepatan dengan tanggal 30 Dzulhijah 1446 H.
Sementara itu, doa awal tahun Hijriah merupakan permohonan seorang hamba agar senantiasa dibimbing dan mendapat pertolongan dari Allah SWT selama setahun ke depan.
Doa awal tahun ini dibaca pada Kamis malam, 26 Juni 2025, setelah masuk waktu Maghrib, menandai awal 1 Muharam 1447 Hijriah.
Lafal dan Makna Doa Akhir Tahun....
Lafal dan Makna Doa Akhir Tahun
Doa akhir tahun hendaknya dibaca sebanyak tiga kali. Berikut adalah lafal doa akhir tahun:
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya: ”Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang—sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu—sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat—sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah Kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”
Lafal dan Makna Doa akhir Tahun...
Lafal dan Makna Doa awal Tahun
Doa ini dibaca sebanyak tiga kali untuk menyambut tahun baru.
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya: ”Tuhanku, Kau Yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”