Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah menunaikan puasa sunah, yang diyakini membawa limpahan pahala dan pengampunan dosa.
Puasa termasuk ibadah yang sangat dicintai oleh Allah SWT, melatih Muslim untuk menahan hawa nafsu dan fokus mendekatkan diri kepada-Nya.
Berpuasa di hari pertama bulan Muharam sangat dianjurkan karena mengandung keutamaan yang besar. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas disebutkan:
Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'ala.
Murianews, Jakarta – Bulan Muharam, sebagai salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT, menjadi waktu istimewa bagi umat Muslim untuk memperbanyak amalan ibadah.
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah menunaikan puasa sunah, yang diyakini membawa limpahan pahala dan pengampunan dosa.
Tahun Baru Islam 1447 Hijriah akan dimulai pada 1 Muharam, yang jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Momen ini menjadi kesempatan emas bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai ibadah, khususnya puasa sunah.
Puasa termasuk ibadah yang sangat dicintai oleh Allah SWT, melatih Muslim untuk menahan hawa nafsu dan fokus mendekatkan diri kepada-Nya.
Selain sebagai bentuk ketaatan, puasa juga dikenal membawa banyak manfaat bagi kesehatan. Di bulan Muharam yang penuh keutamaan ini, ada sejumlah puasa sunah yang bisa diamalkan untuk meraih keberkahan.
Berikut adalah beberapa jenis puasa sunah yang bisa dikerjakan selama bulan Muharam 1447 H, lengkap dengan bacaan niatnya:
1. Puasa Awal Muharram (1 Muharam) – 27 Juni 2025
Berpuasa di hari pertama bulan Muharam sangat dianjurkan karena mengandung keutamaan yang besar. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas disebutkan:
”Barang siapa berpuasa pada hari akhir Dzulhijah dan awal Muharam, niscaya Allah ampunkan segala dosa-dosanya, walaupun selama lima puluh tahun melakukannya.” (HR. Ibnu Abbas).
Niat puasa awal Muharram:
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلَِّهِ تَعَالَى
Nawaitu shaumal Muharrami lillâhi ta'âlâ
Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'ala.
Puasa Tasu`a...
2. Puasa Tasu’a (9 Muharram) – 5 Juli 2025
Puasa Tasu’a dilakukan pada tanggal 9 Muharam. Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan keinginannya untuk menjalankan puasa di tanggal ini sebagai bentuk pembeda dari kaum Yahudi.
Hadis riwayat Muslim menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Jika aku masih hidup sampai tahun depan, aku akan berpuasa pada hari kesembilan (Muharam).” (HR. Muslim).
Niat Puasa Tasu’a:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû’â lillâhi ta’âlâ
Artinya: Aku berniat puasa sunah Tasu’a esok hari karena Allah SWT.
3. Puasa Asyura (10 Muharam) – 6 Juli 2025
Puasa Asyura adalah puasa yang sangat dianjurkan di bulan Muharam, jatuh pada tanggal 10 Muharam. Keutamaannya sangat besar, seperti disebutkan dalam hadis riwayat Muslim: ”Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah dapat menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
Niat Puasa Asyura:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Âsyûrâ-a Sunnatan lilâhi ta’âlâ
Artinya: Aku berniat puasa sunah Asyura karena Allah Ta’ala.
Puasa 11 Muharam...
4. Puasa 11 Muharam – 7 Juli 2025
Sebagai bentuk pembeda dari kebiasaan kaum Yahudi yang hanya berpuasa pada hari Asyura, Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk menambah satu hari puasa, baik sebelum maupun sesudahnya.
Oleh karena itu, berpuasa pada tanggal 11 Muharam juga dianjurkan sebagai pelengkap dari puasa Asyura. Untuk niatnya, dapat menggunakan niat puasa Muharam secara umum.
Niat Puasa 11 Muharam:
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shaumal Muharrami lillâhi ta'âlâ
Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'âlâ.
5. Puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Muharam) – 9, 10, dan 11 Juli 2025
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa pada pertengahan bulan Hijriah yang jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulannya. Di bulan Muharam 1447 H, puasa ini jatuh pada 9, 10, dan 11 Juli 2025.
Niat Puasa Ayyamul Bidh:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلَِّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ayyâmil bîdh lillâhi ta'âlâ
Artinya: Saya niat puasa Ayyamul Bidh karena Allah ta'ala.