Mengisi Qiyamul Lail dengan Salat Tahajud

IBADAH malam atau qiyamul lail merupakan bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.  Karena itu, qiyamul lail sangat dianjurkan.

Salah satu qiyamul lail yang dapat dilakukan yakni dengan salat tahajud. Salat sunah ini dilakukan di antara sepertiga malam dan dilakukan setelah tidur. Selain itu, dilakukan usai salat isya’.

Bagi umat Islam, salat tahajud yang dilakukan di bulan puasa mendapatkan pahala yang berlipat-lipat. Oleh sebab itu masyarakat sangat disarankan untuk melaksanakan tahajud saat Ramadan. 

Allah akan memberikan pahala bagi hambanya yang melakukan salat tahajud. Meski berupa salat sunah, Allah akan mengangkat derajat seseorang ke tempat yang tinggi bagi yang melakukan salat tahajud.

Setelah melaksanakan salat tahajud, hendaknya melakukan zikir. Dapat dilakukan dengan membaca tasbih, takbir, surat-surat pendek, dan lainnya.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar khusyuk saat melaksanakan salat tahajud. Pertama hanya ditujukan kepada Allah SWT semata. Memilih tempat yang nyaman agar khusyuk. Kemudian yang ketiga yakni upayakan agar tidak ada orang yang melihat saat salat tahajud. Sebab, hal itu dirasa kurang pas.

Memilih waktu tahajud di sepertiga malam juga disarankan. Tujuannya agar khusyuk dan lebih tenang saat beribadah. 

Kekhusyukan dirasa penting agar ibadah membutuhkan kekhusyukan. Oleh sebab itu istirahat lebih awal juga tergolong penting.

Selama berpuasa, pihaknya menyarankan agar masyarakat tidak melakukan perilaku yang kurang terpuji. Sehingga puasa menjadi lebih berkah.

Selain qiyamul lail selama bulan puasa hendaknya diisi dengan berbagai kegiatan positif. Seperti salat, mengaji, bersedekah dan hal positif lainnya. Sedangkan hal yang tidak terpuji hendaknya ditinggalkan.

Saling bersinergi terhadap sesama merupakan hal yang baik. Terlebih Ramadan bukan hanya soal ujian fisik semata. Melainkan juga uji spiritual. (*)