Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Salah satu rukun Islam adalah melaksanakan salat. Salat adalah pilar utama dalam Islam.

Salat ibadah yang diwajibkan kepada setiap muslim sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Salat bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi merupakan sarana untuk menjalin hubungan spiritual yang erat antara manusia dengan Sang Pencipta.  

Perintah salat termaktub dalam beberapa ayat dalam Al-Qur’an, salah satunya dalam Q.S an Nisa [4] ayat 103, Allah mewajibkan salat kepada setiap orang yang beriman, dan yang memenuhi syarat untuk melaksanakannya, Allah berfirman; 

 فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا

Artinya: ”Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.”  

Meski demikian, masih ada sebagian orang yang enggan istiqamah melaksanakan salat lima waktu. Tentu dengan berbagai alasan atau tidak sedikit orang yang Salatnya masih dalam keadaan bolong-bolong.

Melansir dari NU Online, padahal lewat hadis yang bersumber dari Anas bin Malik, yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani, Rasulullah SAW sering menekankan pentingnya menjalankan ibadah salat dan menyampaikan konsekuensi dari meninggalkan salat. Sebagai konsekuensinya, orang yang meninggalkan salat dengan sengaja, maka diancam masuk neraka. Dalam konteks ini Rasulullah sering mengingatkan umatnya tentang akibat dari meninggalkan salat, termasuk kemungkinan mendapatkan hukuman di akhirat.

مَنْ تَرَكَ الصَّلاةَ مُتَعَمِّدا فَقَدْ كَفَرَ جِهاراً  

Artinya: ”Siapa yang meninggalkan salat karena sengaja, maka sungguh ia telah kafir secara tegas."  

Tips Agar Salat Tidak Bolong-bolong

Untuk itu, salat yang bolong-bolong atau tidak dilakukan secara rutin dan istiqamah dapat mengganggu hubungan spiritual kita dengan Allah, dan juga akan mendapatkan ancaman di akhirat kelak. Nah, berikut adalah beberapa tips atau kiat yang dapat membantu agar salat tak bolong-bolong dan kita dapat membangun konsistensi dalam ibadah ini.  

Pertama, salat tidak hanya dianggap sebagai kewajiban semata, tetapi sebagai kebutuhan. Profesor Quraish Shihab dalam buku Islam yang Saya Anut; Dasar-dasar Ajaran Islam [Ciputat; Penerbit Lentera Hati, 2018] halaman 220, menyatakan bahwa salat adalah kebutuhan manusia, kebutuhan  jiwa setiap insan. Lebih jauh lagi, salat juga kebutuhan akal manusia.  

Untuk itu, salat selalu ada dalam setiap agama, meskipun praktiknya berbeda-beda. Salat akan selalu ada, pasalnya itu adalah perwujudan nyata hubungan manusia dengan Tuhan. Untuk itu, salat akan tetap ada dan dilaksanakan manusia, selama tabiat umat manusia belum berubah, yakni tidak luput dari rasa cemas dan harap. Nah, alangkah buruknya perangai seseorang ketika dipanggil untuk salat, tetapi tidak memenuhi panggilan-Nya, kecuali saat ia butuh.  

Lebih jauh lagi, salat sejatinya bukan sekadar gerakan rukuk, sujud, dan berdiri semata, kata Habib Husein Ja’far dalam buku Seni Merayu Tuhan [Bandung; Penerbit Mizan, 2022], halaman 21, wajar saja Allah menyindir orang yang salat yang hanya melakukan gerakan semata.

Allah dalam Q.S al Ma’un [107] ayat 4, bahwa celaka orang yang salat. Lantas siapa mereka? Yaitu itu orang yang lalai dalam salatnya. Lalai dalam hal ini adalah orang yang tidak khusyuk. Untuk itu, Allah mengatakan kita diwajibkan menegakkan salat, bukan sekadar melakukan gerakan-gerakan semata. Tegak artinya, bukan hanya sah saja, tapi usahakan khusyuk. Karena itu adalah kunci dalam salat.  

Kedua, menyadari bahwa salat kesempatan curhat dan dekat dengan Allah SWT. Dalam Islam, salat merupakan salah satu bentuk ibadah yang memiliki makna mendalam dan spiritualitas yang tinggi. Ibadah ini tidak hanya menjadi tanda ketaatan kepada Allah, tetapi juga menjadi cara untuk menjalin hubungan langsung antara hamba dan Sang Pencipta.  

  • 1
  • 2

Komentar