SAAT ini kita kaum muslimin telah memasuki bulan yang sangat mulia, yakni Bulan Puasa atau Ramadan. Suatu bulan yang dijadikan oleh Allah sebagai waktu menyucikan roh umat islam dari segala dosa dan sifat-sifat madzmumah.
Bulan Ramadan dijadikan Allah sebagai bulan pelepasan azab atau syahrun najah. Karena di bulan ini, semua umat muslim sama-sama diberi kesempatan untuk menempa diri dengan berbagai kegiatan rohamiah. Baik melalui puasa, berdzikir, membaca Alquran dan lain sebagainya.
Atas kesempatan inilah, maka sebaiknya disikapi dengan sikap bersyukur kepada Allah Ta’ala atas segala rahmatnya. Terutama nikmat dan kesehatan sehingga kita bisa kembali menyambut bulan suci Ramadan di tahun ini.
Nama lain Bulan Ramadan adalah Syahrus Shabri atau bulan kesabaran. Di mana pada bulan ini semua umat islam dilatih untuk berbuat sabar atas segala godaan dan cobaan dari Allah. Dengan kesabaran ini nantinya diharapkan dapat memperoleh rahmat dari Allah.
Terlepas dari berbagai sebutan yang ada, Bulan Ramadan juga memiliki artinya tersendiri. Di mana artinya adalah Ramadla, yang berarti membakar. Artinya adalah membakar semua dosa manusia yang telah dilakukannya dalam setahun belakangan.
Untuk itulah Allah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada umat islam untuk membakar habis semua dosanya dengan berbagai mancam ibadah dengan segala sarana yang tersedia.
Kesempatan inilah yang sebaiknya tidak disia-siakan umat muslim. Mengingat tata cara pembersihan dosa sudah diatur secara jelas dan rapi.
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكَ كَتَبَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ فِيهِ تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتَغْلَقُ ابواب الجَحِيمِ تَغُلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينِ فِيهِ لَيْلَهُ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِّمَ . ره خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مِنْ حُرِمَ
Artinya: Sungguh telah datang kepadamu bulan Ramadan, bulan penuh keberkatan. Allah telah memfardlukan atas kamu puasa. Di dalamnya dibuka segala pintu surga dan dikunci segala pintu neraka dan dibelenggu semua syetan.
Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa diberikan padanya kebaikan di malam itu, maka sesungguhnya dia telah dijauhkan dari kejahatan.
Di Bulan Ramadan pula, pintu surga dibuka selebar-lebarnya. Yang dimaksudkan agar semua umat muslim bisa menjalankan amal kebaikan sebesar-besarnya bahkan untuk sebuah amal sekecil apapun.
Pintu neraka ditutup dan setan dibelenggu adalah dimaksudkan agar niat untuk menjalankan hal buruk bisa berkurang dan lebih kepada mendorong amal kebaikan dengan berbagai aktivitasnya.
Dengan demikian, semua umat islam tinggal membulatkan niatnya saja untuk meraih Kebajikan sebanyak-banyaknya. Memperbanyak istighfar, memohon ampunan pada Allah, memperbanyak salat sunnah dan berserah diri pada Allah Ta’ala.
Hingga pada akhirnya tibalah waktunya kita akan kembali lagi pada sebuah kesucian atau yang kita kenal dengan Idulfitri.
Kembali lagi kita pada akhirnya harus meningkatkan kualitas ibadah kita. Di samping melakukan ibadah puasa, hendaknya ditambah dengan amalan sunah lainnya. Seperti salat tahajud, salat tarawih dan juga menghadiri pengajian-pengajian dalam rangka pendalaman islam.
Menjalankan ibadah puasa hendaknya disadari dengan iman dan keikhlasan. Karena hanya dengan iman, Ikhlas dan mengharapkan ridlo Allah, puasa kita akan memperoleh apa yang telah dijanjikan oleh Allah.
Yakni segala dosa kita setahun lewat akan dilebur hingga kembali suci. Sebagaimana Sabda Rosulallah (HR Bukhori dab Muslim)
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Yang artinya Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadan dengan iman dan Ikhlas karena mengharap Ridlo Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lampau.(*)




