Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – KH Sholeh Darat diketahui merupakan salah satu perintis kemerdekaan dengan ilmu pengetahuannya. Ia juga memiliki gelar Pahlawan sebagaimana para muridnya.

Nama KH Sholeh Darat juga diabadikan menjadi nama jalan di dekat Bergota, Kota Semarang, yakni Jalan Kyai Saleh. KH Sholeh Darat wafat di Semarang, Jumat Wage 28 Ramadan 1321 H atau 18 Desember 1903 M saat berusia 83. KH Sholeh Darat dimakamkan di Pemakaman umum Bergota Semarang.

Selain menjadi guru para tokoh bangsa, KH Sholeh Darat juga memiliki berbagai peninggalan. Salah satunya karya yang paling dikenal adalah Kitab Faidhir Rahman.

Kitab ini merupakan tafsir Alquran dengan aksara Arab pegon. Meski menggunakan aksara Arab pegon, namun bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa.

Menurut Z Hidayah:2021, yang memberikan masukan terkait pembuatan kitab terjemah Alquran berbahasa Jawa namun menggunakan aksara Arab pegon itu adalah RA Kartini.

Berangkat dari pengalaman yang tak menyenangkan saat mempelajari Islam, RA Kartini dulunya acap kali dimarahi guru ngajinya setiap bertanya arti sebuah ayat Alquran.

Namun, saat mengikuti pengajian KH Sholeh Darat, RA Kartini tertarik dengan metode yang dilakukan KH Sholeh Darat. Di mana kala itu, KH Sholeh Darat menggunakan bahasa Jawa saat menafsirkan Surt Alfatihah.

Sejak saat itu, RA Kartini yang semula asing dengan agamanya karena tak mengetahui makna ayat-ayat Alquran, menjadi tahu setelah belajar tafsir dengan KH Sholeh Darat.

RA Kartini kemudian meminta KH Sholeh Darat agar Alquran diterjemahkan dalam bahasa Jawa karena menurutnya tidak ada gunanya membaca suci yang tidak diketahui artinya, terutama bagi masyarakat Jawa.

Proses pembuatan itu pun menemui kendala lantaran penjajah Belanda secara resmi melarang orang menerjemahkan Alquran. Kemudian, ditulislah kita tafsir Alquran dengan aksara Arab pegon atau tanpa harakat. Orang kerap menyebutnya Arab gundul.

Kitab Faidhir Rahman atau Faid Ar Rahman ini menjadi tafsir Alquran pertama di Nusantara yang ditulis dalam bahasa Jawa namun beraksara Arab.

Kitab ini kemudian dijadikan sebagai hadiah pernikahan RA Kartini dengan Bupati Rembang RM Joyodiningrat. KH Sholeh Darat mengutus Kiai Ma’sum untuk mengantarkan kitab tersebut sepekan sebelum pernikahan Kartini.

Selain Kitab Faid Ar Rahman, KH Sholeh Darat juga memiliki karya lainnya. Di antaranya yakni:

  • Majmu’ah al-Syari’ah al-Kafiyah lil ‘Awam

Kitab ini berisi tentang hukum-hukum Islam. KH Sholeh Darat juga menulis kitab ini menggunakan Arab pegon dengan tujuan memudahkan orang-orang awam masyarakat Jawa untuk mempelajari hukum Islam.

  • Munjiyat Metik Sangking Ihya’ Ulumuddin

Kitab ini merupakan pelajaran etika dan tuntutan mengendalikan hawa nafsu. Sebagaimana namanya, kitab ini merupakan petikan dari kitab Ihya’ ‘Ulumuddin jilid III sampai IV karya Al Ghazali.

  • Terjemah Al-Hikam karya Ahmad bin ‘Athaillah

Kitab ini walau hanya sepertiga ringkasan dari kitab al-Hikam karya Ahmad bin ‘Athaillah yang diterjemahkan oleh KH Sholeh Darat.

  • Lathaif al-Thaharah wa Asrarus Solah

Kitab ini membicarakan hakikat dan rahasia shalat, puasa, dan keutamaan bulan Muharram, Rajab, dan Sya’ban.

  • Manasik al-Hajj

Sesuai Namanya kitab ini berisi tuntunan melaksanakan ibadah haji.

  • Fasolatan

Kitab ini juga ditulis dengan Arab pegon berbahasa Jawa. Seperti mananya, kitab ini berisi tuntunan salat.

  • Sabilu ‘Abid terjemahan Jauhar al-Tauhid, karya Ibrahim Laqqani

Kitab ini merupakan kitab milik Ibrahim Al-Laqqani yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa. Isinya menjelaskan tentang tauhid atau ushuluddin.

  • Minhaj al-Atqiya’

Kitab ini merupakan komentar dan ulasan atas kitab Nadhom Hidayatul Atqiya’ ila Thoriqul Auliya karya Syekh Zainuddin al-Maliban. Sebelum mengulasnya, KH Sholeh Darat diketahui meminta izin lebih dulu.

Kitab ini berisi tuntunan guna meraih ketaqwaan. Selain itu, di kitab ini juga dijelaskan tentang tahapan dalam tasawuf.

  • Al-Mursyid al-Wajiz

Kitab ini membicarakan tentang ilmu-ilmu Alquran dan ilmu tajwid dengan segala aspeknya.

  • Hadist al-Mi’raj

Berisi tentang perjalanan suci Nabi Muhammad SAW untuk menerima perintah shalat lima kali sehari semalam.

  • Syarah Maulid al-Burdah

Salah satu cucu KH Sholeh Darat yaitu H Utsman bin Kholil mengemukakan syarah selain ini yang sudah ditemukan adalah ”Manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani” dan kitab Mujarrabat yakni berisi kumpulan do’a. (Habis)

Komentar