Ramadan 2024
Ternyata Begini Cara Berbuka Puasa Sesuai dengan Doanya
Zulkifli Fahmi
Rabu, 13 Maret 2024 15:53:00
Murianews, Kudus – Ustaz Adi Hidayat mengungkapkan cara berbuka puasa yang benar sesuai dengan doa yang diucapkan. Ini terungkap dalam video yang diunggah akun Instagram @kaiyaarnelis.
Mulanya, Ustaz Adi Hidayat mengungkapkan salah satu doa buka puasa yang diriwayatkan Abu Daud. Doa, tersebut adalah sebagai berikut:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruqu wa tsabatal ajru insyaa-allah
Artinya: ”Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah.” (HR. Abu Dawud).
Ada juga doa buka puasa dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, yakni:
اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiin.
Artinya: ”Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.” (HR Bukhari dan Muslim)
Namun, Ustaz Adi Hidayat membahas doa yang diriwayatkan Abu Daud.
”Saya mau fokus kepada yang: Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruqu wa tsabatal ajru insyaa-allah,” kata Ustaz Adi Hidayat dalam video seperti dikutip Murianews.com, Rabu (13/3/2024).
Ia menjelaskan, arti dari Dzahabadh dhoma-u yakni telah hilang rasa haus ini dan kemudian Wabtalatil uruqu yang berarti akan basah tenggorokan.
Menurutnya, belum banyak orang yang menggali makna dari bacaan doa tersebut. Ia pun bertanya pada jemaah kajiannya.
”Bu, pak, maaf ya, doa ini dibaca sebelum minum atau setelah minum?,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Banyak jemaah menjawab doa itu dibaca setelah minum.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, bila dibaca menggunakan ilmu balaghoh. Maka, doa berbuka puasa itu adalah I’tibaru Ma Yakun atau sesuatu yang dibaca untuk menunjukkan kejadian yang akan terjadi.
Dengan begitu, boleh dibaca setelah minum dan boleh dibaca sebelum minum.
Kalau dibaca sebelum minum, berarti dibaca saat mendengar azan magrib waktu berbuka puasa.
”Bacakan Dzahabadh dhoma-u (Hilang haus), wabtalatil uruqu (Akan basah tenggorokan). Kenapa hilang haus? Karena, kalau orang puasanya benar itu: ’Baru dengar adzan saja, rasanya haus sudah hilang’,” katanya.
Dengan begitu, cara berbuka puasa yang benar haruslah membasahi tenggorokan dengan minum air putih lebih dulu.
”Nanti basah tenggorokan, Basahin dulu. Setelah (azan magrib) itu jangan langsung ke gorengan. Setelah (azan magrib) itu jangan langsung ke yang lain. Sebentar, batalin dulu (dengan minum air putih,” katanya.
Setelah selesai minum dan menuntaskan doa buka puasanya, maka Wa tsabatal ajru insyaa-allah. Maka barulah pahala Allah tetapkan.




