Iblis lalu muncul lagi. Di lokasi yang kini bernama wusta. Nabi Ibrahim kembali melempari iblis dengan tujuh batu kerikil. Iblis kembali masuk ke dalam tanah.
Iblis tak kenal lelah. Sekali lagi iblis mengganggu. Di lokasi yang kini disebut aqabah.
Tapi Nabi Ibrahim juga tak menyerah. Iblis sekali lagi dilempari tujuh batu kerikil. Dan iblis pun menghilang ke dalam tanah.
Begitulah asal muasal ritual lempar jamrah. Dan sejak itu, lempar jamrah menjadi ritual wajib jemaah haji.
Namun ada makna di balik ritual tersebut. Bukan saja mengikuti apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim.
Lempar jamrah juga jadi simbol persatuan dan solidaritas umat muslim di seluruh dunia untuk melakukan ritual dengan tujuan yang sama.
Murianews, Makkah – Hari ini (17/6/2024) atau 11 Zulhijah adalah hari pertama tasyrik. Totalnya ada tiga hari. Berurutan dari 11, 12, dan 13 Zulhijah.
Selama tiga hari itu, jutaan jemaah haji akan melakukan ritual melempar batu.
Yang dilempar adalah batu kecil. Batu kerikil. Yang dalam bahasa Arab disebut jamrah. Makanya disebut lempar jamrah.
Ada tiga sasaran lempar jamrah. Namanya ula, wusta, dan aqabah. Setiap sasaran dilempari dengan tujuh butir batu kecil. Atau jamrah.
Kenapa harus tujuh butir? Begini ceritanya.
Cerita ini langsung dari Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan Ibnu Abbas.
Saat Nabi Ibrahim melaksanakan perintah ibadah haji, iblis tiba-tiba muncul untuk mengganggu.
Misi iblis jelas: agar Nabi Ibrahim mengurungkan niat melaksanakan ibadah haji.
Iblis pun mengganggu di lokasi yang sekarang jadi ula. Nabi Ibrahim lalu melempar si iblis dengan tujuh batu kerikil. Si iblis pun menghilang ke dalam tanah.
Iblis lalu muncul lagi. Di lokasi yang kini bernama wusta. Nabi Ibrahim kembali melempari iblis dengan tujuh batu kerikil. Iblis kembali masuk ke dalam tanah.
Iblis tak kenal lelah. Sekali lagi iblis mengganggu. Di lokasi yang kini disebut aqabah.
Tapi Nabi Ibrahim juga tak menyerah. Iblis sekali lagi dilempari tujuh batu kerikil. Dan iblis pun menghilang ke dalam tanah.
Begitulah asal muasal ritual lempar jamrah. Dan sejak itu, lempar jamrah menjadi ritual wajib jemaah haji.
Namun ada makna di balik ritual tersebut. Bukan saja mengikuti apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim.
Tetapi lebih dari itu. Lempar jamrah adalah simbol perlawanan dan keteguhan hati dalam menahan setiap godaan di kehidupan yang dapat mengganggu seseorang untuk mencapai tujuan spiritual dan moral.
Lempar jamrah juga jadi simbol persatuan dan solidaritas umat muslim di seluruh dunia untuk melakukan ritual dengan tujuan yang sama.
