Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Syakban adalah bulan kedelapan dalam kalender hijriah. Pada bulan ini, terdapat satu malam yang istimewa, yakni malam Nisfu Syakban.

Momentum istimewa di malam Nisfu Syakban sangat dinantikan oleh umat Islam. Sebab di malam tersebut, Allah mengampuni segala dosa-dosa hamba-Nya.

Maka tak heran malam Nisfu Syakban disebut juga sebagai lailatul maghfirah atau malam pengampunan. Umat Islam pun dianjurkan memperbanyak amalan-amalan sunah untuk meraih keutamaan malam Nisfu Sya’ban.

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengumumkan bahwa awal bulan Syakban 1446 H dimulai pada Jumat, (31/1/2025).

Dari pengumuman tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa malam Nisfu Syakban akan terjadi pada Kamis (13/2/2025) malam.

Sebagaimana berlaku umum, waktu-waktu mulia dalam Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunah, termasuk di antaranya malam Nisfu Sya’ban.

Melansir NU Online, dalam kitab Qalyûbî wa ‘Umairah dijelaskan: ”Disunahkan menghidupkan malam hari raya Idhulfitri dan Idhuladha, dengan berzikir dan salat, khususnya salat tasbih.

Sekurang-kurangnya adalah mengerjakan salat isya berjamaah dan membulatkan tekad untuk salat subuh berjemaah.

Amalan Sunah di Malam Nisfu Syakban... 

Amalan ini juga baik dilakukan di malam Nisfu Syakban, awal malam bulan Rajab, dan malam Jumat karena pada malam-malam tersebut doa dikabulkan.”

Berikut adalah tiga amalan sunah yang dianjurkan di malam Nisfu Syakban:

1. Memperbanyak doa.

Anjuran ini didasarkan pada hadis riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

  ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء 

Artinya: ”(Rahmat) Allah swt turun ke bumi pada malam Nisfu Syakban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan).” (HR al-Baihaqi).

2. Membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya.

Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam Nisfu Syakban.

Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi’nânul Qulûb Bidzikri ‘Allâmil Ghuyûb mengatakan, seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Syakban dan malam pertengahannya.”

3. Memperbanyak istighfar.

Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Itulah manusia. Kesehariannya bergelimang dosa. Namun, kendati manusia berdosa, Allah swt senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun.

Meminta Ampunan... 

Karenanya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam Nisfu Syakban.

Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Ithmi’nânul Qulûb memaparkan, istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Syakban dan malam pertengahannya.

”Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadis. Pada bulan Syakban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan,” sambung Sayyid Alawi.

Komentar

Terpopuler