Rabu, 19 November 2025

Kemudian Allah memerintahkan untuk memindahkan kiblat umat Islam ke Kakbah. Perubahan arah kiblat ini termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 144 yang berbunyi:

”Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”

2. Diangkatnya seluruh amal

Diangkatnya amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal secara penuh. Meski begitu, menurut Sayyid Muhammad Alawi, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan Syakban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan.

Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal salat lima waktu.

3. Turunnya ayat perintah berselawat

Syakban merupakan bulan selawat, karena pada waktu itu Allah menurunkan perintah untuk menyeru selawat kepada Nabi Muhammad saw. Anjuran berselawat itu tertulis dalam Surat Al-Ahzab ayat 56.

 إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: ”Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, selawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Anjuran ini juga disebutkan Ibnu Abi Shai Al-Yamani dan dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam kitabnya yang berjudul Al-Mawahib, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Syakban tahun ke-2 hijriah.

Komentar

Terpopuler