Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus Utang merupakan tindakan yang seringkali dilakukan banyak orang untuk mengatasi kebutuhan maupun persoalan yang sedang menimpanya. Ada yang berutang karena sekadar untuk membeli makanan bagi keluarga.

Kemudian, ada juga orang yang berutang untuk keperluan lainnya. Misalnya, biaya sekolah anak, pengobatan anggota keluarga yang sedang sakit hingga untuk membeli suatu barang. Namun, ada juga yang suka berutang karena menuruti gengsi.

Permintaan utang ini biasanya dilakukan pada saudara atau teman dekat serta tetangga. Namun, ada juga yang mengambil utang di lembaga keuangan atau bank.

Di antara orang yang berutang ini, ada yang tidak bisa melunasinya. Ada juga sebagian di antara orang ini yang terpaksa meminta pertolongan pada orang lain untuk melunasi utangnya hingga menjual atau menggadaikan barang yang dimilikinya.

Dilansir dari NU Online, siapa pun yang memiliki utang tentu ingin segera terbebas dari utangnya. Sebab, walau bagaimanapun, utang adalah beban dan harus dilunasi sampai kapan pun kecuali dibebaskan peminjamnya.

Bahayanya, jika tidak diselesaikan di dunia, urusan utang akan berlanjut di akhirat. Naudzubillah.

Karenanya, menurut Siti ‘Aisyah, Rasulullah selalu berlindung kepada Allah agar terlepas dari jeratan utang, sebagaimana yang diriwayatkan al-Humaidi dalam Musnad-nya, nomor hadis 246.  

Berbagai macam ikhtiar tentunya harus dilakukan agar segera bisa melunasi utang, termasuk ikhtiar doa. Salah satunya adalah dengan doa yang pernah diajarkan Rasulullah kepada seorang sahabat Anshar, sebagaimana yang diriwayatkan Abu Dawud, nomor hadis 1555, berikut ini.    

Disebutkan oleh Abu Sa‘id al-Khudri, pada suatu hari, Rasulullah masuk ke masjid. Ternyata di sana sudah ada seorang laki-laki Anshar yang bernama Abu Umamah. Beliau kemudian menyapanya, ”Hai Abu Umamah, ada apa aku melihatmu duduk di masjid di luar waktu salat?” Abu Umamah menjawab, ”Kebingungan dan utang-utangku yang membuatku (begini), ya Rasul.”

Beliau kembali bertanya, ”Maukah kamu jika aku ajarkan suatu bacaan yang jika kamu membacanya, Allah akan menghapuskan kebingunganmu dan memberi kemampuan melunasi utang?” Umamah menjawab, ”Tentu, ya Rasul.” Beliau melanjutkan, ”Jika memasuki waktu pagi dan sore hari, maka bacalah:”

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Allâhumma innî a‘ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a‘ûdzu bika minal ‘ajzi wal kasal. Wa a‘ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a‘ûdzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijâl”. 

Artinya: ”Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang.”     

Abu Umamah menuturkan, ”Setelah aku mengamalkan doa itu, Allah benar-benar menghilangkan kebingunganku dan memberi kemampuan melunasi utang.”

Demikian doa yang diajarkan Rasulullah agar kita terlepas dari lilitan utang yang sering kali diikuti oleh rasa ketakutan, kesusahan, kelemahan, kekikiran, dan seterusnya. Semoga Allah mengabulkan doa dan permohonan kita semua. Amîn yâ mujîbas sâ’ilîn.

Komentar