Puasa ini memiliki keutamaan besar bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji, sementara bagi jemaah haji, puasa ini hukumnya makruh.
Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang disebutkan dalam HR Ibnu Abbas dan Ibnun Najjar, yang artinya: ”Puasa hari Tarwiyah bisa menghapus dosa setahun. Sedangkan puasa hari Arafah bisa menghapus dosa dua tahun.”
Mengacu pada keterangan Syekh Abdurrauf al-Munawi dalam kitab Faidul Qadir Syarh Jami’is Shagir, penghapusan dosa dua tahun pada puasa Arafah mencakup dosa setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang.
مَامِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَمِنْ أَنْيُعْتِقَاللَّهُ فِيهِ عَبْدًامِنَالنَّارِمِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُوثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَاأَرَادَهَؤُلاَءِ
Murianews, Jakarta – Puasa Tarwiyah dan Arafah akan dilaksanakan pada 8 dan 9 Dzulhijjah, yang jatuh sebelum Hari Raya Iduladha.
Puasa ini memiliki keutamaan besar bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji, sementara bagi jemaah haji, puasa ini hukumnya makruh.
Mengutip dari laman NU Online, keutamaan dua puasa ini. Menurutnya, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang melaksanakannya.
Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang disebutkan dalam HR Ibnu Abbas dan Ibnun Najjar, yang artinya: ”Puasa hari Tarwiyah bisa menghapus dosa setahun. Sedangkan puasa hari Arafah bisa menghapus dosa dua tahun.”
Mengacu pada keterangan Syekh Abdurrauf al-Munawi dalam kitab Faidul Qadir Syarh Jami’is Shagir, penghapusan dosa dua tahun pada puasa Arafah mencakup dosa setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang.
Keutamaan lain dari puasa Arafah adalah pembebasan dari siksa neraka. Mengutip hadits Rasulullah SAW bahwa Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka pada Hari Arafah dibandingkan hari-hari lainnya.
مَامِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَمِنْ أَنْيُعْتِقَاللَّهُ فِيهِ عَبْدًامِنَالنَّارِمِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُوثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَاأَرَادَهَؤُلاَءِ
Artinya: "Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?'" (HR Muslim)
Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah...
Niat Puasa Tarwiyah:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَسُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”
Niat Puasa Arafah:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَسُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’âlâ.”
Bagi mereka yang lupa berniat pada malam hari, diperbolehkan berniat pada siang hari, yaitu dari pagi hingga sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur), selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Berikut lafal niat puasa Tarwiyah dan Arafah ketika siang hari:
Niat Puasa Tarwiyah siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَااليَوْمِ عَنْ أَدَاءِتَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
Niat Puasa Arafah siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَااليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”