Murianews, Kudus – Ibadah puasa Ramadan memiliki dua rukun yang harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Sebab, apabila dua rukun itu tidak dilakukan, maka puasa Ramadan terancam tidak sah.
Dua rukun dalam puasa Ramadan itu yang pertama adalah niat. Niat adalah pondasi utama dalam menjalankan ibadah puasa.
Rirman Allah dalam Surat Al-Bayyinah (98:5) yang artinya: ”Dan tidakkah mereka diperintahkan, kecuali untuk menyembah Allah dengan ikhlas semata-mata karena (menjalankan) agama dengan lurus...”.
Mengutip dari nu.or.id, Hadis sahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, al-Tirmidzi dan Nasa`i juga menjelaskan pentingnya niat sebelum menjalankan puasa.
مَنْ لَمْ يُجْمِعْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
”Siapa yang tidak membulatkan niat puasa sebelum terbit fajar, maka tidak ada puasa baginya (tidak sah puasanya)”.
Niat puasa harus dilakukan sebelum terbit fajar, sebagai penegasan tekad untuk menjalankan ibadah puasa pada hari itu.
Bagi puasa sunnah, niat bisa dilakukan hingga menjelang waktu zuhur, seperti yang diperbolehkan dalam hadis sahih.
Selain niat, rukun puasa Ramadan yang kedua adalah menjauhi segala yang membatalkan puasa. Allah berfirman dalam Qur`an Surat al-Baqarah ayat 187 yang artinya:
”…Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam...”
Karena itu, sebelum menjalankan puasa Ramadan, Anda harus memahami betul rukun yang harus dilakukan. Sebab, yang namanya rukun adalah menjadi syarat sah dan tidak sahnya puasa.



