Kamis, 20 November 2025

Mendengar jawaban tersebut, Abu Nawas pun tersenyum dan mengangkat lampu minyaknya tinggi-tinggi. Apa yang diinginkannya, rupanya telah terjadi.

"Kalau begitu, di mana neraka itu? Siapa pemilik neraka?"

Orang-orang itu terdiam sejenak, lalu menjawab, "Neraka ada di akhirat dan itu milik Allah!"

Abu Nawas kembali menimpali, "Kalau begitu, mengapa kalian yang ada di dunia ini suka menentukan siapa yang masuk neraka? Apakah kalian asisten Allah yang tahu bocoran catatan-Nya? Atau jangan-jangan kalianlah yang sebenarnya gila?"

Mendengar hal itu, Khalifah Harun Al-Rasyid tertawa terbahak-bahak. Dengan nada bercanda, ia pun berkata, "Abu Nawas, besok siang lanjutkan pencarianmu! Jika sudah ketemu neraka, jebloskan orang-orang ini ke dalamnya!"

Kisah ini secara ringan telah mengajarkan kepada semua orang tentang pentingnya berpikir kritis dan tidak mudah menghakimi orang lain. Sikap suka menentukan siapa yang pantas masuk neraka adalah tindakan yang tidak bijaksana.

Sikap yang meganggap diri paling benar dan orang lain salah, tidak dibenarkan. Hanya Tuhan yang berhak menentukan segala sesuatu di akhirat. Pesan moral seperti ini, bahkan masih relevan hingga saat ini.

Hikmah Cerita...

Komentar

Terpopuler