Salat Istisqa Minta Hujan, Ini Bacaan Niat dan Tata Caranya
Ali Muntoha
Rabu, 6 September 2023 16:05:00
Murianews, Kudus – Kemarau panjang yang melanda sejumlah daerah di Indonesia menyebabkan kekeringan dan krisis air bersih. Di dalam Islam, ada amalan yang dianjurkan untuk meminta hujan yakni salat istisqa.
Para ulama Fiqh mendefinisikan salat Istisqa sebagai salat sunnah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan.
Berdasarkan riwayat Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW pernah mengerjakan salat dua rekaat untuk meminta hujan.
خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم حين بدا حاجب الشمس
Artinya:
Nabi Muhammad Saw keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau salat dua rekaat bersama kita tanpa azdan dan iqamat, kemudian beliau berdiri untuk khotbah dan memanjatkan doa kepada Allah SWT dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya (HR. Imam Ahmad).
Dilansir dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI) salat istisqa atau salat meminta hujan dikerja saat siang hari. Para ulama juga berpendapat salat istisqa bisa dikerjakan hingga sore hari asalkan tidak pada waktu diharamkan mengerjakan salat, yaitu saat matahari di atas kepala dan pas terbenam matahari.
Niat Salat Istisqa
Sebagai salat lainnya, salat istisqa atau salat untuk meminta hujan diawali dengan niat. Bacaan niat salat istisqa yakni.
أصلي سنة الاستسقاء ركعتين مستقبل القبلة اماما/ماموما لله تعالى
Tata Cara Salat Istisqa
1. Imam dan makmum berkumpul di tanah lapang untuk mengerjakan salat secara berjamaah,
2. Imam dan makmum tanpa didahului azan dan iqamat berniat membaca niat salat istisqa,
3. Sesudah takbiratul ihram, imam dan makmum melakukan takbir 7x pada rekaat pertama, dan takbir 5x pada rekaat kedua,
4. Pada tiap-tiap rakaat imam membaca surat al-fatihah dan satu surat pendek secara jelas yang dapat didengarkan oleh para makmum. Dilanjutkan dengan rukuk, dua sujud dan duduk di antara dua sujud,
5. Pada rekaat kedua setelah sujud, imam dan makmum melakukan duduk tahiyyat akhir dan membaca bacaan tahiyyat, tasyahhud, dan selawat seperti yang dibaca dalam salat wajib. Diakhiri dengan bacaan salam dengan menolehkan wajah dan kepala ke kanan dan ke kiri.
6. Imam menyampaikan khotbah dan didengarkan oleh jemaah yang hadir.
Khutbah salat istisqa terdiri dari dua khotbah yang disampaikan khatib dengan cara berdiri dan sekali duduk di antara kedua khotbah.
Rukun khotbah dan tatacaranya dalam salat istisqa sama dengan yang dilakukan khatib sesudah salat Id. Di antaranya membaca takbir 9x pada khotbah pertama dan takbir 7x pada khotbah kedua.
Dalam materi khotbah dianjurkan khatib mengajak umat Islam untuk bertaubat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang.
Tiap mengakhiri khotbah pertama dan khotbah kedua, khatib disunahkan membaca doa dengan cara dirinya membalikkan badan dan membelakangi jemaaah untuk menghadap kiblat, menukar posisi selendang sorban di pundaknya, seraya mengangkat kedua tangannya.
Adapun doa yang dipanjatkan pada penghujung khutbah salat istisqa yang pernah dibaca Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:
1. اللهم اسقنا، اللهم اسقنا، اللهم اسقنا، وفي لفظ: اللهم أغثنا، اللهم أغثنا، اللهم أغثنا
2. اللهم اسقنا غيثًا مغيثًا، مريعًا، نافعًا غير ضار، عاجلاً غير آجل
3. الحمد لله رب العالمين، الرحمن الرحيم، ملك يوم الدين، لا إله إلا الله يفعل ما يريد، اللهم أنت الله لا إله إلا أنت الغني ونحن الفقراء، أنزل علينا الغيث واجعل ما أنزلت لنا قوة وبلاغًا إلى حين
4. اللهم اسق عبادك، وبهائمك، وانشر رحمتك، وأحيي بلدك الميت
5. اللهم اسقنا غيثًا مريئًا مريعًا طبقًا عاجلاً غير رائث ، نافعًا غير ضار
Demikian sedikit pengetahuan tentang salat istisqa atau salat minta hujan yang bisa diamalkan umat muslim untuk meminta hujan agar musim kemarau segera berakhir.



