Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Tiga jemaah haji asal Indonesia dilaporkan hilang saat berada di Masyair. Hingga kini, ketiganya masih belum diketahui keberadaannya.

Ketiga jemaah haji tersebut, yakni Rohim Zen alias Idun (87) dari Embarkasi Palembang Kloter 20, Suharja Wardi Ardi (69) asal Embarkasi Kertajati Kloter 10, dan Niron Sunar Suna (77) dari Embarkasi Surabaya Kloter 65). Mereka tercatat menderita demensia.

Meski sama-sama terpisah di Masyair, namun kronologi hilangnya tiga jemaah itu berbeda-beda. Itu terungkap dari keterangan ketua kloter masing-masing jamaah tersebut.

Melansir nu.or.id, Senin (10/7/2023), Maytiza Husna, Ketua Kloter 20 Embarkasi Palembang mengatakan, Idun sempat izin padanya untuk ke toilet pada 27 Juni 2023, sekitar pukul 15.39 Waktu Saudi di sela wukuf di Arafah.

Sejak saat itu, Idun belum kembali ke kloternya. Padahal, Idun harusnya dijadwalkan pulang ke Tanah Suci 29 Juli 2023 nanti.

’’Ketika itu, izin ke toilet dan tak mau ditemani. Setelah itu, hilang sampai sekarang. Kita sempat sisir waktu itu di maktab di Arafah, tidak ketemu,’’ kata Maytizah.

Kronologi hilangnya Suharja Wardi hampir mirip dengan jemaah haji asal embarkasi Palembang itu. Saat itu, Suharja Wardi dan istrinya berwudhu untuk Salat Zuhur saat wukuf di Arafah.

’’Pak Suharja lebih dulu, lalu istrinya masuk. Saat istrinya keluar, suaminya sudah tidak ada,’’ kata Ketua Kloter 10 Embarkasi Kertajati Cece Moh Yahya.

Kronologi hilangnya Niron Sunar Suna berbeda dengan Idun dan Niron. Jemaah haji asal embarkasi Surabaya itu terpisah dari rombongannya di Mina, 29 Juni 2023.

Saat itu, Niron melaksanakan lempar jumrah hari kedua bersama rombongan KBIH Nurul Haramain yang dilaksanakan saat subuh. Padahal, sedianya jadwal lempar jumrah mereka adalah sore hari, pukul 17.30 waktu Saudi.

’’Sejak perjalanan dari Mina ke Jamarat, Bapak Niron masih berkumpul dengan rombongan, akan tetapi setelah pulang ke Mina, sesampai di tenda, Bapak Niron tidak terlihat bersama rombongan lagi, tertinggal dari rombongan,’’ kata Ketua Kloter 65 Embarkasi Surabaya Hartono Sunayar Kemi.

Lantaran Niron tak kunjung kembali ke tenda hingga sore hari, sang istri pun melapor ke ketua Kloter 65 Embarkasi Surabaya. Informasi itu kemudian diteruskan ke Seksi Layanan Perlindungan Jamaah (Linjam) PPIH (Petugas Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi di Mina.

Hartono mengatakan, sejak mendapat laporan itu, pihaknya langsung berkoordinasi ke Sektor 7, PPIH Embarkasi SUB, bahkan ke PPIH daerah Kerja Makkah.

Namun, hingga 5 Juli 2023, upaya pencarian masih belum membuah kan hasil. Petugas hanya mendapati identitas Niron berupa tas paspor, kalung identitas, dan baju Niron.

’’Walhasil barang dan identitas itu benar adanya milik Bapak Niron, akan tetapi Bapak Niron-nya sampai saat ini, tanggal 8 Juli 2023, belum diketemukan,’’ ujar Hartono.

Komentar