Rabu, 19 November 2025


Diketahui, haji mabrur atau meraih kesempurnaan dalam ibadah haji itu tidak bisa ditentukan oleh manusia. Hanya Allah SWT yang mampu menilai dan melabelinya.

Baca: Hari Ini, Jemaah Haji Indonesia Berangsur Pulang ke Tanah Air

Melansir laman NU Online, seseorang yang berniat haji hanya karena Allah Ta’alaa, insyaAllah akan mendapatkan haji yang mambrur. Sebagaimana hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari,

الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ


Artinya: "Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga," (HR Bukhari).

Rasulullah memberikan kisi-kisinya sebagai cara mengetahui apakah seseorang itu hajinya mabrur atau tidak. Kisi-kisi itu terungkap dalam hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnad-nya.

الوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: "إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ

Artinya: ’’Para sahabat berkata, 'Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?' Rasulullah menjawab, 'Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian.’’Namun, hadis ini dinilai munkar syibhul maudhu’ oleh Abu Hatim dalam kitab Ilal ibn Hatim, tetapi ada riwayat lain yang marfu’ dan memiliki banyak syawahid. Bahkan divonis Shahihul Isnad oleh Al-Hakim dalam kitab Mustadrak-nya, walaupun Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya.Dari hadis tersebut dapat disimpulkan, jika tanda orang yang mendapat haji mabrur yakni;1. Bersikap santun (Thayyibul kalam),2. Menebar kedamaian (Ifsya'us salam),3. Berjiwa sosial tinggi (Ith'amut tha'am).

Baca Juga

Komentar

Terpopuler