Rabu, 19 November 2025

Murianews, KudusPakaian ihram adalah baju yang digunakan oleh jemaah haji selama menjalankan ibadah di tanah suci. Karena itu, pakaian ini harus selalu dalam keadaan suci.

Apabila pakaian ihram itu terkena Najis sekecil apapun, maka Jemaah harus menyucikannya terlebih dahulu sebelum dikenakan.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kudus, Jawa Tengah, Ahmad Hamdani memberikan panduan mengenai cara membersihkan pakaian ihram yang terkena najis.

Hamdani menjelaskan, pakaian ihram yang terkena najis kecil seperti cipratan air seni, dapat langsung dibersihkan dengan mengguyur air. Jika diperlukan, mencuci dengan detergen juga diperbolehkan.

”Kalau bagian yang terkena najisnya banyak harus dilepas, dicuci, dan dikeringkan. Termasuk kalau terkena najis besar seperti liur anjing juga harus diganti pakaian ihramnya,” tambah Hamdani.

Dalam penjelasannya, pakaian ihram yang harus dikenakan oleh laki-laki adalah dua lembar kain berwarna putih yang tidak berjahit.

Dua lembar kain ihram tersebut untuk menutup bagian bawah atau dikenakan sebagai sarung dan satu lembar kain lainnya digunakan sebagai selendang yang menutup pundak.

Sementara pakaian ihram yang digunakan oleh perempuan sangatlah mudah yaitu memakai pakaian yang telah disyariatkan, yakni kain yang menutupi seluruh tubuhnya. Namun tidak dibenarkan memakai cadar dan tidak dibolehkan memakai sarung tangan.

Selain memastikan kebersihan pakaian ihram, Hamdani mengingatkan pentingnya menjaga larangan ihram.

”Kalau sudah berniat ihram itu tidak boleh memakai wewangian. Tetapi kalau mau menggunakan wewangian sebelum berniat ihram diperbolehkan,” terangnya.

Hamdani menjelaskan, niat ihram bagi jemaah haji Indonesia biasanya dilakukan di atas pesawat, tepatnya satu jam sebelum mendarat di Jeddah.

”Biasanya pramugari akan memberikan aba-aba agar jemaah bersiap untuk berniat ihram,” ujarnya.

Diketahui, jumlah calon jemaah haji asal Kota Kretek yang berangkat ke tanah suci tahun ini mencapai 1.395 orang, terbagi dalam lima kloter yaitu kloter 68, 69, 70, 71, dan 72. Kloter 68 digabung dengan calon haji asal Demak dan kloter 72 digabung dengan Jepara.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler