Jumat, 21 November 2025


Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Dr KH Tafsir mengatakan, makna berkurban tidak hanya ritual semata. Melainkan, juga terdapat makna sosial di dalamnya.

”Makna berkurban itu tidak hanya ritual, tetapi juga sosial. Ritual karena berkurban ibarat memotong sifat kehewanan di dalam diri kita. Tetapi daging kurban juga membangun segi sosial,” katanya, Jumat (23/6/2023).

Baca: Khotbah Jumat: Kurban Bentuk Kepasrahan Total pada Allah

Menurutnya, daging kurban dapat diberikan kepada pihak yang kekurangan maupun pihak yang berkecukupan. Bagi pihak yang kekurangan, daging kurban diberikan sebagai bentuk santunan.

”Sedangkan pemberian daging kurban kepada yang berkecukupan merupakan sebuah hadiah,” sambungnya.

Lebih lanjut, menurut Tafsir, daging kurban juga bisa diberikan kepada warga nonmuslim. Hal itu sebagai bentuk toleransi.

”Bisa juga diberikan ke nonmuslim. Hal ini sebagai bentuk toleransi antar umat beragama,” terangnya.
Di momen Iduladha ini, ia menyarankan agar warga Muhammadiyah melakukan penyembelihan hewan kurban pada 29 Juni 2023. Hal itu sebagai bentuk saling menghormati.Baca: Menyembelih Hewan Kurban Banyak Hikmahnya, Ini Penjelasannya”Bagi yang melaksanakan salat Iduladha di tanggal 28 Juni lebih baik memotong hewannya di tanggal 29 Juni, supaya penyembelihannya bisa bersama-sama,” ujarnya.Menurutnya, kurang etis ketika satu pihak sudah menyembelih hewan kurban sedangkan satu pihak masih melaksanakan puasa Arafah.”Lebih baik penyembelihan dilakukan di hari yang sama. Supaya bisa bersama-sama menikmati hewan kurban. Apalagi masih ada tiga hari tasyrik,” imbuhnya. Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler