Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Saat beraktivitas barangkali sempat bertemu dengan orang yang emosinya tinggi. Di mana, mereka ini mudah sekali marah hanya karena hal sepele dan bahkan tanpa sebab sebelumnya.

Hal ini barangkali juga bisa menimpa pada diri kita sendiri. Untuk itu, perlu disikapi dengan hati-hati dan upayakan untuk bisa menahan marah.

Dalam Islam, marah adalah perbuatan yang dilarang karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Oleh sebab itu, kita sedapat mungkin harus bisa menahan rasa marah tersebut.

Meski demikian, menahan rasa marah itu tidak mudah dilakukan. Bahkan hingga beberapa hari, rasa marah itu kadang belum bisa hilang.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan rasa marah adalah dengan berdoa. Lalu, seperti apakah doa yang harus kita lakukan?

Dikutip dari NU Online, Rasulullah SAW mengajarkan antara lain amalan doa yang dapat dibaca ketika seseorang tengah naik pitam dan api kemarahannya mendidih. Rasulullah mengajarkan doa berikut ini kepada istrinya, Siti Aisyah ra.

Berikut ini adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw berikut transliterasi dan terjemahannya:

 اَللَّهُمَّ رَبَّ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ ، وَأَذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِيْ ، وَأَجِرْنِيْ مِنْ مُضِلَّاتِ الفِتَنِ

Allâhumma Rabban nabiyyi Muhammadin, ighfirlî dzanbî, wa adzhib ghaizha qalbî, wa ajirnî min mudhillātil fitani.

Artinya: ”Ya Allah, Tuhan Nabi Muhammad, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh (setan) yang menyesatkan dalam cobaan.”

Riwayat ini dikutip oleh Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumiddin. Riwayat ini dimasukkan ke dalam amalan yang dapat memadamkan api kemarahan seseorang. (Abu Hamid Al-Ghazali, Ihya’ Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439 H-1440 H], juz III, halaman 178).

Amalan merupakan salah satu upaya yang dapat ditempuh selain menenangkan diri dengan berwudu, duduk, dan berbaring. Wallahu a’lam.

Komentar