Ini Lima Persiapan yang Perlu Dilakukan Menyambut Ramadan
Dani Agus
Senin, 5 Februari 2024 19:39:00
Murianews, Kudus – Tidak lama lagi, kita akan bertemu dengan bulan Ramadan. Bulan suci yang kedatangannya ditunggu-tunggu oleh umat Islam.
Sebuah bulan yang penuh berkah karena bulan Ramadan merupakan salah satu nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat Islam untuk mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT. Dalam bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa sebulan penuh.
Tentunya banyak hal yang harus kita persiapkan untuk menyambut bulan suci Ramadan agar bisa menunaikan ibadah secara maksimal.
Jadi apa saja yang harus dipersiapakan menjelang bulan suci Ramadan? Berikut ulasannya, seperti dilansir dari laman Baznas Jabar, Senin (5/2/2024).
1. Perkuat Iman dan Takwa
Sesuai hadis Nabi SAW, dari Abu Hurairah, ia berkata:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: ”Barangsiapa berpuasa Ramadan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).
Iman adalah perkara paling dasar yang harus dmiliki orang islam. Iman adalah kepercayaan, dengan beriman kepada Allah SWT, dapat menyelamatkan manusia baik dalam kehidupan di dunia, maupun kehidupan di akhirat kelak, karena Allah SWT hanya akan menolong hamba-Nya yang beriman dan bertakwa
2. Perdalam ilmu agama
Ibadah di bulan ini akan lebih maksimal jika kita mengetahui lmu-ilmu yang berkaitan dengan bulan suci Ramadan sehingga dapat membekali kita dalam menjalani ibadah. Terutama ilmu-ilmu tentang amalan di bulan Ramadan seperti hikmah puasa Ramadan, salat tarawih, membaca Al-Qur’an, itikaf di masjid, dan zakat fitrah. Dengan mengetahui ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Ramadan, maka kita akan lebih siap dalam melaksanakan amalan-amalan di bulan suci.
3. Menguatkan niat
Sebelum bulan Ramadan datang, kita perlu memantapkan niat untuk menjalankan ibadah karena Allah dengan ikhlas dan hanya untuk mencari ridho Allah semata, tanpa ada niatan yang lainnya. Fokuskan tujuan ibadah hanya untuk menghadap Allah SWT.
4. Persiapkan kesehatan fisik dan jasmani
Menghadapi perubahan pola makan, tentunya kita harus mempersiapkan kesehatan fisik dan jasmani sedemikian rupa. Apalagi mengingat hukum ibadah puasa Ramadan itu wajib, kecuali orang-orang dengan kondisi tertentu.
5. Membayar puasa sebelumnya
Sebelum memasuki awal puasa Ramadan, kita diwajibkan untuk mengganti atau mengqadha hutang puasa di Ramadan sebelumnya. Karena Puasa yang kita tinggalkan pada bulan Ramadan wajib diganti, kecuali bagi orang lanjut usia yang bisa menggantinya dengan membayar fidyah.
Terdapat beberapa golongan yang diberi keringanan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan, mereka adalah orang yang sakit, musafir, dan wanita yang sedang haid dan nifas. Ketiga golongan tersebut harus membayarkan puasa Ramadan yang mereka tinggalkan, seperti tertulis dalam ayat berikut:
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
Artinya: ”Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185)
Murianews, Kudus – Tidak lama lagi, kita akan bertemu dengan bulan Ramadan. Bulan suci yang kedatangannya ditunggu-tunggu oleh umat Islam.
Sebuah bulan yang penuh berkah karena bulan Ramadan merupakan salah satu nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat Islam untuk mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT. Dalam bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa sebulan penuh.
Tentunya banyak hal yang harus kita persiapkan untuk menyambut bulan suci Ramadan agar bisa menunaikan ibadah secara maksimal.
Jadi apa saja yang harus dipersiapakan menjelang bulan suci Ramadan? Berikut ulasannya, seperti dilansir dari laman Baznas Jabar, Senin (5/2/2024).
1. Perkuat Iman dan Takwa
Sesuai hadis Nabi SAW, dari Abu Hurairah, ia berkata:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: ”Barangsiapa berpuasa Ramadan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).
Iman adalah perkara paling dasar yang harus dmiliki orang islam. Iman adalah kepercayaan, dengan beriman kepada Allah SWT, dapat menyelamatkan manusia baik dalam kehidupan di dunia, maupun kehidupan di akhirat kelak, karena Allah SWT hanya akan menolong hamba-Nya yang beriman dan bertakwa
2. Perdalam ilmu agama
Ibadah di bulan ini akan lebih maksimal jika kita mengetahui lmu-ilmu yang berkaitan dengan bulan suci Ramadan sehingga dapat membekali kita dalam menjalani ibadah. Terutama ilmu-ilmu tentang amalan di bulan Ramadan seperti hikmah puasa Ramadan, salat tarawih, membaca Al-Qur’an, itikaf di masjid, dan zakat fitrah. Dengan mengetahui ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Ramadan, maka kita akan lebih siap dalam melaksanakan amalan-amalan di bulan suci.
3. Menguatkan niat
Sebelum bulan Ramadan datang, kita perlu memantapkan niat untuk menjalankan ibadah karena Allah dengan ikhlas dan hanya untuk mencari ridho Allah semata, tanpa ada niatan yang lainnya. Fokuskan tujuan ibadah hanya untuk menghadap Allah SWT.
4. Persiapkan kesehatan fisik dan jasmani
Menghadapi perubahan pola makan, tentunya kita harus mempersiapkan kesehatan fisik dan jasmani sedemikian rupa. Apalagi mengingat hukum ibadah puasa Ramadan itu wajib, kecuali orang-orang dengan kondisi tertentu.
5. Membayar puasa sebelumnya
Sebelum memasuki awal puasa Ramadan, kita diwajibkan untuk mengganti atau mengqadha hutang puasa di Ramadan sebelumnya. Karena Puasa yang kita tinggalkan pada bulan Ramadan wajib diganti, kecuali bagi orang lanjut usia yang bisa menggantinya dengan membayar fidyah.
Terdapat beberapa golongan yang diberi keringanan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan, mereka adalah orang yang sakit, musafir, dan wanita yang sedang haid dan nifas. Ketiga golongan tersebut harus membayarkan puasa Ramadan yang mereka tinggalkan, seperti tertulis dalam ayat berikut:
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
Artinya: ”Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185)