Rabu, 19 November 2025

Murianews, Makkah – Ada satu hal yang baru terjadi terkait dalam penyelenggaraan ibadah haji. Yakni, untuk pertama kali dalam sejarah, daging ’dam haji tamaattu’ dari petugas dan jemaah haji Indonesia akan dikirim dan dibagikan untuk masyarakat di tanah air.

Kepala Daerah Kerja (Dakker) Makkah Khalilurrahman mengatakan, program ini dilaksanakan atas kerja sama Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Baznas lah yang membiayai pengemasan dan pengiriman serta pendistribusian daging bagi para penerima.

Khalilurrahman berharap, pengiriman daging dam ini dapat membantu menyukeskan program pengentasan stunting yang sedang digalakkan pemerintah Republik Indonesia.

”Ada 3.166 ekor kambing dari dam jemaah dan petugas yang dipotong di rumah potong hewan (RPH) Ukaisyah yang akan dikemas, lalu dikirimkan ke Indonesia dan akan dibagi ke beberapa wilayah,” terang Khalil saat memantau pengemasan daging dam di Ukaisyiah Makkah, Kamis (13/7/2023).

Pengemasan adalah proses persiapan sebelum daging dikirim ke Indonesia. Kambing yang sudah disembelih, dipotong, dan dikemas dalam kardus ukuran 3,5 Kg. ”Ini diprediksi akan mencapai lebih dari 6.000 kardus,” lanjutnya, dilansir dari laman Kemenag, Sabtu (15/7/2023).

Karena kambingnya cukup banyak, kata Khalil, dibutuhkan waktu tiga hari untuk penyelesaian pengemasan. Setelah itu, daging akan langsung diambil eksportir untuk dikirim ke Indonesia.

Khalil menyebutkan, ini merupakan inovasi terbaru dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Inovasi ini menurutnya dibuat dalam rangka memberikan nilai manfaat sosial bagi masyarakat di Indonesia.

”Selama ini manfaatnya untuk individu, personal, spiritual. Tapi tahun ini yang berhaji bisa memberi manfaat sosial horizontal yang manfaatnya dirasakan fakir miskin, juga dalam rangka menyukseskan program pemerintah penuntasan stunting,” ujarnya.

Senada dengan Khalilurrahman, Presiden Direktur PT. Halalan Global Utama Fitriani Mamonto sebagai pihak pengelola pengiriman dan pendistribusian daging mengatakan, daging ini akan dibawa ke pabrik di Solo Jawa Tengah, diolah menjadi rendang, dan dikemas dengan ukuran 150 gr per kantung.

Menurutnya, di perkirakan akan ada 60.000 kantung rendang siap saji yang akan dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan.

Lebih lanjut Fitriani mengatakan, bahwa makanan siap saji ini bisa jadi inovasi untuk bantuan darurat, misalnya, saat bencana alam. Selain itu, distribusi daging ini juga untuk mendukung program pengentasan stunting tanpa membebani APBN.

 

Komentar

Terpopuler